Hai, Belbies!
Kalian yang mengikuti
tulisanku di blog ini maupun blog sebelah mungkin agak bertanya-tanya ya, kok
akhir-akhir ini aku malah lebih sering posting tentang rambut ya, dan nggak
pernah review produk skincare, trus juga nggak pernah ngebahas jerawat lagi. Padahal
yang pertama kali bikin blog Belbie banyak dibaca orang kan awalnya postingan
tentang jerawat.
Iya, aku tahu sih,
banyak yang cari info tentang cara menghilangkan jerawat karena jerawat itu
emang menyebalkan sekali ya. Harus diganyang. Aku dulu waktu masih struggle
sama jerawat juga hampir tiap hari ngubek-ubek blog buat bacain review
produk-produk penghilang jerawat, obat jerawat, dan segala cara menghilangkan
jerawat mulai dari yang alami sampai yang pakai obat-obatan. Jadi aku mengerti
kenapa topik ini banyak yang cari.
Trus kenapa aku malah
nggak pernah nulis soal jerawat lagi? Padahal kan bisa naikin traffic? Karena
akhir-akhir ini aku udah nggak jerawatan. Hahaha. Aku belum sempet nulis
postingan soal skin care routine anti jerawat dan mempertahankan kulitku nggak
jerawatan lagi sih ya. But, never mind, soalnya sekarang skin care routineku
toh udah ganti lagi. Heuuuft.
Jadi gini, selama
beberapa lama kemarin aku kan udah nggak pernah jerawatan. Ya pernah sih, tapi
paling cuma satu atau dua kalau pas PMS dan ini wajar, jadi aku nggak khawatir.
Nggak ganggu juga.
Tapi kemudian,
beberapa waktu yang lalu aku jerawatan lagi, dan model jerawatnya beda. Kalau
dulu aku jerawatnya item-item dan agak gede dan nggak ada matanya, kali ini
jerawatnya kecil-kecil dan merata kayak bruntusan gitu lohh. Aku belum pernah
mengalami jerawat kayak gini. Ini jerawatnya cukup banyak, nyebar di seluruh
muka, dan terutama dahi. Trus aku treat pakai sabun holly juga nggak mempan.
Padahal biasanya sabun holly bisa mengatasi segala bentuk jerawat.
Tapi aku nggak panik.
Aku kalem, dan menganalisa salahnya di mana. Apakah aku pakai produk baru?
Enggak. Apakah aku makan yang aneh-aneh? Enggak. Apakah aku pergi ke tempat
yang suhunya beda ekstrim dan bikin kulit kaget? Enggak. Apakah kualitas air di
kosku mengalami penurunan? Enggak tahu. Apakah karena perubahan musim? Enggak
tahu.
Intinya, kalau dari
dalam sih aku nggak merasa melakukan perubahan. Aku nggak nyoba produk baru,
aku nggak pakai makeup (karena nggak punya, hahaha), aku nggak makan yang beda
yang kemungkinan bisa memicu jerawat, dll.
Tapi, akhir-akhir ini
suhu udara emang beda karena perbedaan musim kan. Jadi sumuk gitu. Trus aku
juga nggak tahu apakah air di kosku kualitasnya berubah atau enggak. Intinya,
banyak kemungkinan yang aku enggak tahu.
Trus aku mikir kan.
Biasanya aku akan langsung beli obat jerawat yang biasa yaitu Medi Klin. Tapi
kali ini aku pengen nyoba yang lain. Bukan karena aku udah nggak cocok sama
Medi Klin, tapi karena aku pengen sekalian benerin tekstur kulit aku yang ada
bekas parutnya banyak. Dan produk apa lagi yang bisa mengatasi jerawat
sekaligus tekstur kulit? Yes, Vitacid.
Punyaku udah kepakai segitu. Iriit banget orang pakainya cuma dikit tipis-tipis. |
Sebenernya aku udah
sejak lama banget pengen nyobain vitacid, tapi nggak jadi mulu karena aku
takut-takut. Banyak yang bilang pas pakai vitacid trus break out, purging,
jerawatnya keluar semua makin banyak pas proses penyembuhan karena cara kerja
vitacid emang kayak gitu, bersihin sekalian. Makanya aku nggak berani dan pilih
pakai yang aman-aman aja. Hahaha. Tapi kali ini karena aku emang lagi break
out, ya aku mikir sekalian aja. Nothing to lose.
Sama seperti obat
jerawat lain, vitacid ini juga ada level-levelnya. Kalau yang cream ada level
0,025 %, 0,05 %, dan 0,1 %. Pas ditawarin mbak-mbaknya apotek, aku pilih level
yang paling rendah yaitu 0,025%. Kenapa? Pertama, karena Vitacid ini obat
keras. Kedua, aku baru pertama kali nyoba jadi belum tahu bakal cocok apa
enggak, dan ketiga, jerawatku nggak parah-parah banget. Cuma bruntusan aja banyak,
bukan jerawat yang meradang gitu.
Vitacid itu ada yang berbentuk gel, lotion, sama cream. Punyaku yang cream. Kayak gitu itu bentuknya. |
Sebenernya aku nggak
harus pakai vitacid, tapi seperti yang udah aku jelasin di atas tadi, vitacid
ini nggak hanya ngobatin jerawat tapi juga sekaligus benerin teksur kulit.
Lebih jelasnya, aku ketikin keterangan yang ada di brosurnya sekaligus review
yaa. #pelletukangketikulang #bukanbloggerbeneran
Biar gampang, yang
dari brosur aku bikin miring, yang dari aku lurus biasa. Kenapa? Karena aku
anaknya lurus. Ya kan? Lol
Cara Kerja Vitacid:
Tretinoin meningkatkan mitosis dan pergantian
sel epidermal serta meningkatkan sintetis keratin. Peningkatan permeabilitas
kulit menyebabkan hilangnya cairan sehingga mempermudah pengelupasan kulit dan
mencegah terbentuknya komedo baru.
Ini benar sekali. Jadi
cara kerja vitacid itu selain mematikan jerawat dan komedo juga sekaligus
membantu mengangkat sel kulit mati. Makanya ada yang bilang juga kalau vitacid
juga bagus buat anti aging.
Apakah kulitku mengelupas?
Iya, terutama pas
awal-awal pemakaian. Nggak terasa perih atau iritasi, cuma kulitku pada
ngelupas. Enggak apa-apa karena itu sel kulit mati yang emang bikin kulit aku
jadi kelihatan kasar dan kusam. Sel kulit matinya gampang banget diilangin. Aku
nggak pakai scrub, cuma bersihin muka pakai pembersih dan kapas juga sel kulit
matinya ikutan keangkat. Hasilnya, kulitku jadi kayak baru. Halus dan lembut,
lebih muda dan bersinar. Trus juga kerut-kerut halus yang tadinya banyak di
dahi jadi menghilang.
Indikasi:
Vitacid ditujukan untuk pengobatan jerawat
secara topical terutama tingkat I-III di mana terdapat banyak komedo, papul,
dan pustule, tapi tidak efektif pada kebanyakan kasus pustular yang berat dan
varitas-varitas cystic nodular (acne conglobata).
Jadi emang cocok buat
aku yang cuma bruntusan yaa.
Kontra Indikasi:
Hipersensitif terhadap tretinoin.
Peringatan dan Perhatian:
Jangan dipakai pada atau dekat mata, mulut,
sudut-sudut hidung, dan selaput lendir. Pemakaian lokal mungkin menyebabkan
erythema lokal atau pengelupasan pada tempat pemakaian. Bila terjadi iritasi
lokal, kurangi frekuensi pemakaian, bila perlu hentikan penggunaan vitacid
untuk sementara waktu.
Ini makanya kalau
pakai vitacid itu nggak boleh cuma titik-titik di tempat yang berjerawat, tapi
tipis rata ke seluruh muka (kecuali daerah-daerah yang terlarang). Karena kalau
cuma di daerah tertentu, ntar ngelupasnya cuma di daerah itu dan bisa
menyebabkan perbedaan warna dan tekstur kulit.
Tretinoin dapat menimbulkan iritasi yang berat
pada kulit eksim dan harus digunakan dengan sangat berhati-hati paada penderita
dengan keadaan ini.
Hati-hati bila digunakan bersama-sama dengan
zat keratolitik seperti asam salisilat, sulfur, dll.
Pas pakai vitacid aku
beneran hati-hati banget dalam memilih produk lain (facial wash, pembersih,
dll) yang dipakai pada saat yang sama. Aku pastikan nggak mengandung
bahan-bahan yang menganduk salicylic acid atau sulfur. Mungkin banyak kasus
orang pakai vitacid trus purging parah itu karena orangnya nggak sadar kalau
pakai produk lain yang mengandung bahan yang ‘bermusuhan’ sama tretinoin. Tapi
itu cuma satu kemungkinan sih. Masih banyak kemungkinan lain.
Kontak dengan sinar matahari harus dihindari
sedapat mungkin selama penggunaan vitacid. Gunakan sunblock pada siang hari.
Vitacid ini bikin
kulit jadi fotosensitif, jadi hanya boleh dipakai pada malam hari. Kalau kamu
pakai vitacid dan kena sinar matahari, kulitmu bisa kebakar. Pagi hari begitu
matahari terbit, langsung cuci muka untuk membersihkannya. Dan kalau keluar
sing harinya tetep wajib pakai sunblock karena efek kulit yang habis kena
vitacid tetep masih sensitif terhadap sinar matahari. Begitu. Atau kalau mau
lebih aman, mungkin sementara bisa pindah ke Frost dulu jadi tetangganya Edward
Cullen. Di sana kan matahari jarang-jarang kelihatan. Ngahahaha. Penderita
jerawat sama vampir jadi nggak ada bedanya gini.
Penderita dengan kulit terbakar harus
disembuhkan dulu sebelum memakai obat ini.
Yes, kalau kulitmu masih kebakar, jangan berani-beraninya langsung pakai obat keras kayak gini yaa.
Penggunaan pada wanita hamil hanya bila benar
diperlukan karena belum ada data-data yang memadai mengenai keamanan penggunaan
pada wanita hamil.
Kalau saranku sih,
kalau lagi hamil mending jangan pakai obat keras kayak gini. Kalau pun
seandainya terpaksaaa banget, konsultasikan dulu ke dokter ya. Kalau dokter
boleh dan ngasih saran penggunaan tertentu, baru.
Efek Samping Penggunaan Vitacid:
Kemerahan, bengkak, melepuh, atau mengeras pada
kulit individu-individu tertentu yang peka. Bila timbul efek seperti ini
hentikan penggunaan obat sementara waktu hingga keadaan kulit pulih kembali dan
sesuaikan ke tingkat yang lebih rendah di mana pengguna masih tahan.
Aku nggak mengalami
kemerahan, bengkak, melepuh, maupun mengeras. Padahal kulitku sensitif. Mungkin
karena aku pakai yang level paling rendah dan aku pakainya juga tipis banget.
Hiperpigmentasi atau hipopigmentasi yang
sifatnya sementara dapat terjadi karena penggunaan tretinoin yang
berulang-ulang. Beberapa individu dilaporkan bertambah kepekaannya terhadap
cahaya matahari selama pengobatan dengan tretinoin. Semua efek samping dari
tretinoin dapat dihilangkan dengan menghentikan pengobatan.
Aku mengalami
hipopigmentasi. Kulitku jadi kayak putih-putih gitu di daerah tertentu. Padahal
aku pakainya rata. Tapi emang cuma sementara, soalnya pas aku udah nggak pakai
lagi, warna kulitku jadi rata kembali. Kalau soal kepekaan terhadap cahaya matahari
aku nggak tahu karena aku kelelawar yang hanya keluar pada malam hari. Hihi.
Kalau keluar di siang hari juga aku pakai sunscreen, jadi kulitku nggak
kebakar.
Cara Pemakaian Vitacid:
Sebaiknya dipakai sekali sehari sebelum
tidur.Oleskan tipis-tipis hingga menutupi jerawat menggunakan ujung jari, kain
kasa, atau kapas.
Aku pakai ujung jari
soalnya kalau pakai kain kasa ataau kapas produknya malah bakal nyerep ke kasa
atau kapasnya. Haha. Yang penting jarinya harus dalam kondisi bersih.
Penggunaan obat secara berlebihan tidak akan
meningkatkan hasil pengobatan, tetapi akan menimbulkan efek samping seperti
kemerahan, pengelupasan kulit, dan gangguan lainnya.
Pakai makin tebel biar
lebih cepet sembuhnya? No, no! Pakainya tipis-tipis aja. Kalau pakai kebanyakan
atau terlalu tebel, bukannya sembuh malah bisa iritasi lohh.
Pada pemakaian mungkin dapat timbul rasa panas
atau pedih yang bersifat sementara. Bila dianggap perlu, hentikan penggunaan
obat untuk sementara waktu atau kurangi frekuensi pemakaian. Lanjutkan kembali
penggunaan obat bilamana penderita telah tahan.
Aku nggak merasakan
panas atau pedih. Cuma agak perih dikit di bagian sudut hidung yang kulitnya
mengelupas. Ini karena aku oon kurang hati-hati. Udah jelas-jelas sudut hidung
itu termasuk area yang terlarang.
Selama minggu-minggu awal pengobatan
seolah-olah terjadi peningkatan peradangan. Hal ini disebabkan oleh khasiat
obat yang bekerja pada komedo dan papul yang dalam, di mana sebelumnya tidak
tampak.
Iniiii nih, yang
dikhawatirkan banyak orang. Purging dalam rangka pembersihan menyeluruh itu
memang hanya untuk orang-orang yang kuat mental dan pede karena selama beberapa
waktu jerawatnya malah kayak makin banyak. Tapi itulah purging, Demi
pembersihan maksimal dan jerawat nggak balik lagi.
Hal ini juga dulu
bikin aku takut, tapi untungnya di aku nggak kejadian. Cuma emang muncul
jerawat gede-gede di dua area pipi. Jerawat gede bin item yang udah lama banget
nggak pernah kelihatan.
Kalau kalian nonton video aku di youtube pas ngecover Havana, mungkin kalian notice di pipiku ada bayangan item, atau mungkin malah kelihatan jelas kalau itu jerawat soalnya aku nggak pakai concealer. Itulah jerawat purging karena pakai vitacid. Sekarang sih udah nggak ada. Udah beres. Yess!
Kalau kalian nonton video aku di youtube pas ngecover Havana, mungkin kalian notice di pipiku ada bayangan item, atau mungkin malah kelihatan jelas kalau itu jerawat soalnya aku nggak pakai concealer. Itulah jerawat purging karena pakai vitacid. Sekarang sih udah nggak ada. Udah beres. Yess!
Pada umumya hasil pengobatan akan tampak pada
minggu ke 2 atau ke 3 dan hasil optimal tampak pada minggu ke 6. Sekali jerawat
memberikan respon yang memuaskan, perlu memelihara kemajuan ini dengan mengurangi
frekuensi pemakaian.
Aku pakai selama duh,
berapa ya, mungkin sekitar dua minggu. Sekarang udah enggak lagi. Hasilnya di
aku, jerawat kecil-kecil di dahi udah ilang blas, bonus dahinya jadi mulus
karena kerutan halus juga ikut ilang. Trus jerawat gede-gede korban purging
sekarang juga udah lenyap. Trus komedo juga nggak ada lagi. Hal ini terbukti
dari kalau aku pakai masker peel off yang biasanya keluar komedonya banyak,
sekarang cuma dikiiiit, hampir nggak ada komedonya sama sekali. Wow.
Benefit lain yang aku
rasain, kulit yang tadinya kasar jadi halus dan lembut, trus lebih kencang dan
glowing.
Sekarang aku udah
nggak pakai lagi karena ya jerawatnya udah sembuh. Ingat ya, vitacid ini obat
lho, buka produk perawatan kulit yang bisa dipakai setiap hari. Kalau udah
sembuh ya udah. Apalagi sifatnya ngelupas sel kulit terluar. Jangan dipakai
terus menerus ya.
Kesimpulan Review Vitacid:
Kelebihan:
1.
Ampuh
mengobati jerawat dan bruntusan, sekaligus menghilangkan komedo.
2.
Membantu
mengangkat sel kulit mati.
Kekurangan:
Banyak kemungkinan
efek sampingnya ya. Tapi ini tergantung kondisi kulit masing-masing orang kok.
Kalau aku cuma mengalami hipopigmentasi, tapi sekarang juga udah normal
kembali.
Recommended?
Aku nggak berani
rekomendasiin. Haha. Mending kamu konsultasi ke dokter kulit aja kalau soal
kayak gini yaa.
Repurchase?
Kayaknya enggak,
soalnya jerawatku udah sembuh. Ntar buat maintance jaga-jaga kalau ada muncul
jerawat satu dua gitu aku mau pakai Medi Klin aja mendingan, yang nggak bikin
kulit mengelupas.
Demikianlah Belbies,
review obat jerawat vitacid ini saya buat dengan jujur sejujur-jujurnya. Plis,
jangan nanya yang susah-susah kayak “Jenis kulitku begini, jenis jerawatku
kayak gini, bisa pakai vitacid apa enggak ya, kak?” karena aku nggak tahu. Aku
bukan dokter kulit. Kalau produk yang sifatnya obat kayak gini, kalian harus
menempuh jalan yang benar dengan konsultasi ke dokter kulit.
Vitacid ini bisa
dibeli di apotek. Hampir semua apotek ada sih asal stoknya lagi ada. Dulu aku
pernah nyari ke Guardian tapi nggak ada. Harganya Rp. 28.000.
Oya mohon maaf aku
semacam blogger yang buruk karena nggak mencantumkan foto before and after. Itu
karena pas masih jerawatan kemarin aku nggak kepikiran buat foto-foto. Tadinya
juga nggak kepikiran mau buat review ini. Jadi yaa, mohon maaf.
Tapi kalian bisa lihat
kondisi kulitku yang terekam di video-videoku di youtube kok. Emang aku nggak
bikin video tentang beauty sih, tapi kulitku kelihatan di sana. Ada yang
jerawatnya kelihatan, ada yang udah ilang. Jadi jangan lupa subscribe yahh.
<< ini apaan sih, malah promosi.
Udah, itu aja untuk
postingan kali ini. Aku udah capek juga ngetik ini panjang banget deh. Gewla,
sampai sini aja udah dua ribu kata lebih. Sungguh berdedikasi. Brand-brand, jangan
ragu untuk sponsorin aku yaa. Aku kalau bikin review sungguh-sungguh gini lohh.
Hihi.
Thank you so much for
reading, Belbies, and I’ll see you in the next one. Byeee!
Love,
Isthar Pelle