[Review] Bleaching dan Cat Rambut Miranda

by - Januari 31, 2018




               Jadi bulan Desember yang lalu di hari ulang tahunku aku memutuskan untuk memberi hadiah pada diri sendiri berupa warna rambut baru. Hal ini seiring sejalan dengan niat mulia untuk sering-sering ngasih hadiah pada diri sendiri dan membahagiakan diri sendiri termasuk pakai baju apapun yang aku mau dan bergaya rambut sesuka hati yang termaktub dalam Resolusi 2018. Lol

               Kenapa? Karena aku udah muak dengan kebodohanku sebelumnya yang selalu nurutin kata orang (baca: dulu pasangan, sekarang mantan) yang tiap kali aku minta saran dan pendapat itu bilangnya selalu “Nggak usah, nggak usah, nggak usah aneh-aneh.” Itu aku kapasitasnya minta pendapat ya, bukan minta ijin (yakali, baru pacaran juga ngaapain ijin-ijinan), trus dia ngasih saran kayak gitu ya aku pikir itu yang terbaik emang. Tapi ternyata emang dia nggak suka aku bahagia kayaknya. Wkwkwk. Padahal kebahagiaanku sangat sederhana dan harmless lhoo. 

               Oke, maaf, malah curhat. -_-

               Demi melaksanakan niat mulia tersebut, berangkatlah aku ke toko kosmetik dan alat salon yang sepanjang pengetahuanku sih, terbesar dan terlengkap di Magelang. Udah ke sana apakah aku beli pewarna rambut dan perlengkapan salon high end? Enggak lhoo. Pas ditanyain Mbaknya mau merek apa (yang ada banyak banget lengkip kip), aku malah jawab “Yang paling murah apa, Mbak?” Dih, dasar pelit. 

               Kemudian Mbaknya bilang Miranda. Itu yang termurah nomor satu. Oke, aku beli tiga bungkus bleaching, sama satu pewarna pink gonjreng. “Pink yang paling muda ya, Mbak,” kataku. 

               Dalam khayalanku sih wah banget. Bleaching tiga bungkus kupikir bakal cukup buat seluruh rambutku sampai warna pirang, trus aku highlight pakai warna pink. Mantap jiwa. Eh, sebenernya aku maunya pink pastel ding. Tapi mbak pramuniaga bilang nggak ada kalau yang langsung pastel harus dikasih cat putih a.k.a pastelizer dulu. Baiq. Aku nyerah deh. kalau mau bikin kayak gitu ntar mending ke hair colorist profesional aja. Hahaha. 

               Pulanglah aku dengan hati gembira. Pink gonjreng juga bagus kok, aku suka, aku suka.
               Tapi kebahagiaanku nggak berlangsung lama-lama amat ketika pas aplikasi bleachingnya itu ternyata tricky banget. 

               Nih, penampakan bleachingnya kayak gini. Foto dari Google karena aku waktu itu nggak sempet foto-foto. 


               Dalemnya berisi bubuk bleaching dan developer. Yang aku nggak ngerti, ini bleachingnya saat dicampur sama developer malah ngembang kayak soda kue. Jadinya kering dan menggumpal yang boro-boro deh bisa bikin rambut jadi pirang. Nempel aja enggak, boskuuuu. Aku sampai stress banget mengaplikasikan ini dan kamar jadi berantakaan penuh dengan adonan bleaching yang berceceran. 

               Aku nggak tahu apa Miranda aja yang kayak gitu, semua bleaching, atau aku aja yang nggak bisa? Soalnya seingetku duluuuu aku pernah pakai bleaching juga, aplikasi sendiri juga, dan adonannya bisa jadi pasta, nggak ngembang kering kayak gini. Sialnya aku lupa dulu itu merek apa, tapi yang jelas bukan Miranda. Hasilnya juga bagus karena nempel rata di rambut. 

               Singkat cerita, bleaching yang tiga bungkus itu hampir nggak menunjukkan hasil yang menggembirakan. Setelah bleaching tiga kali, rambutku masih nggak pirang. Mentok coklat, dan … belang! Ya karena adonannya menggumpal nggak jelas gitu, nempelnya nggak rata, jadi hasilnya juga nggak rata. Belang-belang kayak macan. Sungguh kuingin menangis. 

               Nggak sampai situ aja, rambutku juga jadi kaku, kering, super kasar, dan gimbal. Wkwkwk.
               Oke lah, nggak apa-apa. Cat pink yang semula kuniatkan untuk highlight aja, akhirnya kuubah arah tujuan buat ngeblok full. Biar jadi pink semua dan kalau ada belangnya biar terlihat baagaikan highlight gitu. Ngaaahahaha. Sungguh kubangga pada kecerdasanku. 

               Tapi kebanggaanku itu lagi-lagi nggak bertahan lama, karena setelaah dituang, warna catnya bukannya pink, tapi ungu! Kalau di kemasannya kayak gini 


               Tapi di kenyataannya itu ungu kayak buah naga. *menangys lagi*

               Yasudah, nggak apa-apa. Sungguh, aku ini adalah anak yang tabah dan penyabar sekaligus bertanggungjawab atas ulah dodol nekat warnain rambut sendiri. Wkwkwk. 

               Kalau yang pink ini enak dicampurnya, karena emang berbentuk pasta, bukannya bubuk. Nyampur bener, nggak ngembang-ngembang, nggak nyusahin. Pas diaplikasikannya juga enaaaaak banget. Nempel di rambut dan bisa kena semua, rata. Nggak bikin menderita lah dalam proses pengaplikasian. Nggak bikin berantakan juga. Sip!

               Setelah menanti beberapa lama sesuai petunjuk di bungkus (tiga puluh menit kalau nggak salah), aku keramas deh. Oya, si Miranda ini kalau yang cat raambutnya udah bonus color protectant berupa conditioner yang dipaakai setelah keramas. Nah, setelah rambut aku bilas sampai bersih, aku pakai itu color protectantnya. Hasilnya lumayan bikin lembut meski tetep aja kering dan kasar sih. 

               Dan hasilnya … seperti ini.


               Burgundy! Jauh banget dari yang kubayangkan di awal. Hahahaha.
Ya nggak apa-apa sih. Kujadikan kegagalan ini sebagai pelajaran berharga. 

               Si Miranda ini warnanya nggak tahan lama dia luntur tiap kali aku keramas. Mungkin shampoo menjadi salah satu faktor lunturnya warna itu karena aku masih aja pakai shampoo anak-anak instead of shampoo khusus buat rambut yang diwarnai. 

               Lama-lama hasilnya pudar deh, jadi seperti ini. :D
Coba tebak, aku yang mana?


               Tapi somehow, setelah pudar kok aku malah suka ya. Hahaha. Ya pada dasarnya aku emang bahagianya gampang sih. :p

               Udah, itu dia review bleaching dan cat rambut Miranda versi akyuu.

Pro:

Murah. Murah meriah semeriah meriahnya. Per bungkus Cuma Rp. 7.500.

Cons:

Terlalu ‘ada harga ada rupa’. Haha. Bleachingnya nggak banget. Menggumpal, kering, dan sangat susah diaplikasikan. 

Cat rambutnya warnanya nggak sesuai banget. I mean, I know sih emang nggak bakalan persis kayak yang di covernya karena cover itu either pakai wig atau editan. Tapi kan seenggaknya jangan kebangetan gitu lho. Aku juga duluuuu banget pernah pakai cat rambut pink dan warnanya beneran pink kok (siyalnya lagi-lagi aku nggak inget mereknya apa). Sedangkan ini tuh jauh banget, elaaah. Jauuuuuh. Kayak planet Klingon sama Jakku. Nggak ketemu karena beda film. -,-

Karena pada kenyataannya yang keluar warnanya ungu sehingga menyebabkaan  hasilnya malah jadi burgundy. Ini sih namanya hoax. 

Btw, aku sempet beli lagi buat touch up pas waktu itu luntur yang pertama. Aku beli dua bungkus lagi pink yang sama, dan keluarnya tetep aja ungu. Jadi ini emang dari sononya, bukan salah masukin kotak atau apa. 

Kesimpulan akhir?

Aku kapok, nggak mau pakai merek ini lagi. Selain warnanya nggak sesuai, rambut juga jadi kasarnya parah banget, mana kusut lagi. Bye, Miranda. Mungkin emang kita nggak jodoh. Semoga bahagia.

You May Also Like

0 komentar