Hellaaaw!
Sebelumnya, perlu kujelaskan, beauty blog
ini sebenernya udah ada sejak lama, tapi aku nggak konsisten untuk posting,
jadi jangan terlalu berharap kalian akan menemukan postinganku tiap minggu atau
bahkan tiap hari.
Kenapa tadinya aku males posting? Soalnya,
awalnya beauty blog ini postingannya bener-bener for the sake of sales
marketing only. Jadi ya gitu deh, jualan banget. Besides, aku bosen sama beauty
blog yang terlalu perfect. Yang nyapanya pakai ladies, trus ngasih tips-tips
bermanfaat. Di sini aku mulai berubah dan bakal menceritakan yang biasa-biasa
aja, yang umumnya cewek lakukan (atau dalam hal ini yang biasanya aku lakukan).
Untuk apa? Untuk menunjukkan bahwa kita adalah manusia merdeka yang nggak bisa
diatur-atur oleh iklan sampah, dan untuk melawan mitos tentng kecantikan: bahwa
cantik itu harus ribet, harus mahal, dan sebagainya.
Di blog ini aku bakal menunjukkan siapa
diriku yang biasanya aja. Jadi jangan kaget kalau nanti bakal banyak disturbing
words. Intinya sebenarnya sama aja kaya blog aku yang Madgirl, tapi yang itu
lebih menceritakan tentang kehidupan sehari-hari dan ide-ide yang bersifat
umum. Dan aku pengen punya ruang yang lebih khusus mengenai kecantikan alamiku
ini. Huwahahahah.
Oke, kita mulai dari Medi Klin. Apa itu
medi klin? Medi klin itu obat jerawat. Aku nemunya di mana? Pertama tahu Medi Klin
dari baca-baca blog dan aku baca review-annya oke, trus aku keracunan. Kenapa
aku keracunan? Soalnya ini obat yang gampang ditemukan di apotek dan murah.
Jadi, way way too different yaa sama krim abal-abal yang katanya bisa ngilangin
jerawat tapi harganya bikin kamu harus rela nggak jajan.
Medi klin ini murah banget. Cuma 26 ribu
di Guardian. Kalau di apotek biasanya mungkin lebih murah.
Tadinya aku ke Guardian bukan buat beli si
Medi Klin. Sejujurnya dia nggak menduduki peringkat pertama di hatiku setelah
aku baca review sana sini dan baca beberapa saran dokter kulit. Tadinya aku
nyari sodara jauhnya acnol cream yang jauh lebih murah.
Aku emang niat banget nyari obat jerawat
di apotek karena aku udah stress berat sama jerawat aku yang udah empat tahun
menghiasi wajah cantikku. Bayangin! Empat tahun! Kalau sekolah SMP/SMA aja ini
jerawat udah pernah mengalami yang namanya tinggal kelas dan belum lulus juga.
OMG!
Sebenernya jerawatan juga nggak bikin aku
jadi ditolak cowok-cowok sih, masih banyak aja yang ngejar-ngejar dan patah
hati gara-gara aku #eheum. Trus aku berpikir, kalau jerawatan aja banyak yang
naksir, gimana kalau kulitku mulus kaya Barbie? Pasti aku nggak perlu patah
hati gara-gara Tevor Wentwort menghamili cewek lain kan?
Singkat cerita, di Guardian aku tanya ke
embaknya “Mbak, Acnol lotion ada?” mbaknya ngubek-ubek lemari bentar trus
bilang nggak ada.
“Kalau Benzolac?” dia bilang juga nggak
ada.
“Vitacid?” mbaknya menggelengkan kepala.
Trus akhirnya mbaknya nanya “Obat jerawat mbak?” Aku mengangguk.
“Medi klin aja,” katanya. Aku jadi ingat
beberapa blog yang ngereview Medi Klin dan karena harganya murah juga, akhirnya
aku iyain aja.
Nah, jadi kata mbaknya Guardian dan kata
blogger-blogger, Medi Klin ini dioles tipis-tipis aja, soalnya dia obat keras.
Salah-salah bisa iritasi. Begitu pulang, aku turutin deh. Aku cuci muka
sebersih-bersihnya, dan karena kamar mandi letaknya cukup jauh dari kamarku,
aku jalan aja udah kering sendiri tuh muka, hehe. Trus aku olesin medi klinnya
tipis-tipis. Kalau menurut review blogger-blogger yang udah pakai sih ada
sensasi gatel atau panas giu. Tapi di aku nggak ada rasanya sama sekali. Kaya
nggak pakai apa-apa.
Peringatan efek samping yang seirama dengan peringatan mba-mba apotek. |
Paginya, aku cuci muka trus aku olesin
lagi Medi Klinnya. Mbaknya Guardian bilang sehari boleh dipakai maksimal 4
kali, tapi di bungkusnya cuma 2 kali. Jadi intinya pagi-pagi itu sebelum bobo,
aku cuci muka dulu dan pakai Medi Klin lagi. Rasanya masih nggak ada apa-apanya.
Tapi jerawat-jerawat kecil di pangkal hidung sudah lenyap. Wow juga, pikirku.
Tapi yang jadi masalah di mukaku
sebenernya bukan jerawat kecil. Melainkan jerawat maha banyak di pipi.
Jerawatku ini nggak punya mata dan hampir nggak pernah mateng. Dia muncul, kempes,
ninggalin noda hitam (meskipun nggak aku apa-apain), trus muncul lagi di
sebelahny. Gitu terus sampai mukaku ketutupan sama noda jerawat. Kadang-kadang
jerawatnya muncul satu-satu tapi setiap saat, nggak pernah stop. Kadang-kadang
juga muncul bareng dalam suatu saat yang sama, membentuk rasi bintang. Nah,
jerawat model begini yang sebenernya bikin aku keki sekeki-kekinya.
Setelah tiga kali pakai Medi Klin, kalau
di cerita-cerita para blogger, harusnya jerawat udah kempes, atau mengelupas,
tapi jerawat di pipiku masih tenang-tenang aja. Palingan ada satu dua jerawat
yang rontok di pinggiran. But please, jerawatku kan ribuan. Mana ada
pengaruhnya?
Akhirnya di pemakaian keempat aku pakai
agak tebel, dan masih nggak ada rasanya sama sekali. Cuma emang sih, jerawat
baru nggak muncul. Nah, di pemakain kelima aku mulai geregetan, soalnya emang
aku pengen ini jerawat cepet minggat biar bekasnya yang mengerikan bisa segera
kuurus. Akhirnya di bagian yang jerawatnya gede, aku olesin setebal mungkin.
akhirnya kerasa juga efeknya. Jerawatku rasanya kaya dikitik-kitik. Lembut
banget sih kitikannya. Tapi seenggaknya ada rasanya dari pada nggak sama
sekali. Hahaha.
Akhirnya gengs, setelah sekitar seminggu,
Medi Klin menunjukkan kesaktiannya. Jerawatku pada kering dan rontok satu per
satu. Dan akhirnya bener-bener bersih cling.
Well, memang sih, nggak cuma karena Medi
Klin aja. Waktu itu aku combine cuci muka pakai sabun Holly yang aaaak, bikin
aku jatuh cinta sejadi-jadinya. Plus maskeran pakai bedak dingin.
Kombinasi tiga ramuan ini bikin kulitku
untuk pertama kalinya selama bertahun-tahun bebas jerawat. Lengkapnya, bisa
kalian baca di postinganku di blog sebelah (ah, dulu eyke gaje, nulis beauty di
blog sebelah, haha).
Yang aku suka dari Medi Klin:
-
Nggak ada aroma aneh-aneh menyengat. Aromanya
wajar aja kaya obat.
-
Karena bentuknya gel, jadi bening. Aman lah
kalau mau keluar-keluar juga nggak kelihatan totol-totol obat jerawat.
-
Nggak bikin panas atau perih. Wajar aja, cuma
ada sensai gatel-gatel geli dikit.
-
Nggak menyebabkan purging dulu. Tadinya aku
takut aja kalau bersihin jerawat bakalan purging saking parahnya mukaku,
hahaha. Pake Medi Klin aman, jek. Aku selamat dari kengerian itu.
Yang aku kurang suka:
-
Pas dipakai sendiri tanpa tandem sabun Holly,
rada lama sih reaksinya.
Repurchase?
Hell
yess! Aku udah repurchase beeerkali-kali. Selalu sedia buat jaga-jaga kalau
sewaktu-waktu nongol jerawat sebiji dua biji (biasanya kalau menjelang
menstruasi tetep aja ada yang nongol), dan selalu sukses mengatasi jerawaat PMS
ini tanpa bikin aku senewen. Hahaha.
Top
banget deh! Aku rekomendasiin banget buat kalian yang mungkin masih struggle
sama jerawat. Worth to try. Dan oh, btw, postingan ini akan ada sambungannya. *wink
0 komentar