[Review] Vitacid Tretinoin Cream: Cream Penghilang Jerawat

by - Oktober 23, 2018



Hai, Belbies!
Kalian yang mengikuti tulisanku di blog ini maupun blog sebelah mungkin agak bertanya-tanya ya, kok akhir-akhir ini aku malah lebih sering posting tentang rambut ya, dan nggak pernah review produk skincare, trus juga nggak pernah ngebahas jerawat lagi. Padahal yang pertama kali bikin blog Belbie banyak dibaca orang kan awalnya postingan tentang jerawat. 

Iya, aku tahu sih, banyak yang cari info tentang cara menghilangkan jerawat karena jerawat itu emang menyebalkan sekali ya. Harus diganyang. Aku dulu waktu masih struggle sama jerawat juga hampir tiap hari ngubek-ubek blog buat bacain review produk-produk penghilang jerawat, obat jerawat, dan segala cara menghilangkan jerawat mulai dari yang alami sampai yang pakai obat-obatan. Jadi aku mengerti kenapa topik ini banyak yang cari. 

Trus kenapa aku malah nggak pernah nulis soal jerawat lagi? Padahal kan bisa naikin traffic? Karena akhir-akhir ini aku udah nggak jerawatan. Hahaha. Aku belum sempet nulis postingan soal skin care routine anti jerawat dan mempertahankan kulitku nggak jerawatan lagi sih ya. But, never mind, soalnya sekarang skin care routineku toh udah ganti lagi. Heuuuft. 

Jadi gini, selama beberapa lama kemarin aku kan udah nggak pernah jerawatan. Ya pernah sih, tapi paling cuma satu atau dua kalau pas PMS dan ini wajar, jadi aku nggak khawatir. Nggak ganggu juga.

Tapi kemudian, beberapa waktu yang lalu aku jerawatan lagi, dan model jerawatnya beda. Kalau dulu aku jerawatnya item-item dan agak gede dan nggak ada matanya, kali ini jerawatnya kecil-kecil dan merata kayak bruntusan gitu lohh. Aku belum pernah mengalami jerawat kayak gini. Ini jerawatnya cukup banyak, nyebar di seluruh muka, dan terutama dahi. Trus aku treat pakai sabun holly juga nggak mempan. Padahal biasanya sabun holly bisa mengatasi segala bentuk jerawat. 

Tapi aku nggak panik. Aku kalem, dan menganalisa salahnya di mana. Apakah aku pakai produk baru? Enggak. Apakah aku makan yang aneh-aneh? Enggak. Apakah aku pergi ke tempat yang suhunya beda ekstrim dan bikin kulit kaget? Enggak. Apakah kualitas air di kosku mengalami penurunan? Enggak tahu. Apakah karena perubahan musim? Enggak tahu. 

Intinya, kalau dari dalam sih aku nggak merasa melakukan perubahan. Aku nggak nyoba produk baru, aku nggak pakai makeup (karena nggak punya, hahaha), aku nggak makan yang beda yang kemungkinan bisa memicu jerawat, dll. 

Tapi, akhir-akhir ini suhu udara emang beda karena perbedaan musim kan. Jadi sumuk gitu. Trus aku juga nggak tahu apakah air di kosku kualitasnya berubah atau enggak. Intinya, banyak kemungkinan yang aku enggak tahu. 

Trus aku mikir kan. Biasanya aku akan langsung beli obat jerawat yang biasa yaitu Medi Klin. Tapi kali ini aku pengen nyoba yang lain. Bukan karena aku udah nggak cocok sama Medi Klin, tapi karena aku pengen sekalian benerin tekstur kulit aku yang ada bekas parutnya banyak. Dan produk apa lagi yang bisa mengatasi jerawat sekaligus tekstur kulit? Yes, Vitacid. 

Punyaku udah kepakai segitu. Iriit banget orang pakainya cuma dikit tipis-tipis.
Sebenernya aku udah sejak lama banget pengen nyobain vitacid, tapi nggak jadi mulu karena aku takut-takut. Banyak yang bilang pas pakai vitacid trus break out, purging, jerawatnya keluar semua makin banyak pas proses penyembuhan karena cara kerja vitacid emang kayak gitu, bersihin sekalian. Makanya aku nggak berani dan pilih pakai yang aman-aman aja. Hahaha. Tapi kali ini karena aku emang lagi break out, ya aku mikir sekalian aja. Nothing to lose. 

Sama seperti obat jerawat lain, vitacid ini juga ada level-levelnya. Kalau yang cream ada level 0,025 %, 0,05 %, dan 0,1 %. Pas ditawarin mbak-mbaknya apotek, aku pilih level yang paling rendah yaitu 0,025%. Kenapa? Pertama, karena Vitacid ini obat keras. Kedua, aku baru pertama kali nyoba jadi belum tahu bakal cocok apa enggak, dan ketiga, jerawatku nggak parah-parah banget. Cuma bruntusan aja banyak, bukan jerawat yang meradang gitu.
 
Vitacid itu ada yang berbentuk gel, lotion, sama cream. Punyaku yang cream. Kayak gitu itu bentuknya.
Sebenernya aku nggak harus pakai vitacid, tapi seperti yang udah aku jelasin di atas tadi, vitacid ini nggak hanya ngobatin jerawat tapi juga sekaligus benerin teksur kulit. Lebih jelasnya, aku ketikin keterangan yang ada di brosurnya sekaligus review yaa. #pelletukangketikulang #bukanbloggerbeneran

Biar gampang, yang dari brosur aku bikin miring, yang dari aku lurus biasa. Kenapa? Karena aku anaknya lurus. Ya kan? Lol

Cara Kerja Vitacid:

Tretinoin meningkatkan mitosis dan pergantian sel epidermal serta meningkatkan sintetis keratin. Peningkatan permeabilitas kulit menyebabkan hilangnya cairan sehingga mempermudah pengelupasan kulit dan mencegah terbentuknya komedo baru. 

Ini benar sekali. Jadi cara kerja vitacid itu selain mematikan jerawat dan komedo juga sekaligus membantu mengangkat sel kulit mati. Makanya ada yang bilang juga kalau vitacid juga bagus buat anti aging. 

Apakah kulitku mengelupas?

Iya, terutama pas awal-awal pemakaian. Nggak terasa perih atau iritasi, cuma kulitku pada ngelupas. Enggak apa-apa karena itu sel kulit mati yang emang bikin kulit aku jadi kelihatan kasar dan kusam. Sel kulit matinya gampang banget diilangin. Aku nggak pakai scrub, cuma bersihin muka pakai pembersih dan kapas juga sel kulit matinya ikutan keangkat. Hasilnya, kulitku jadi kayak baru. Halus dan lembut, lebih muda dan bersinar. Trus juga kerut-kerut halus yang tadinya banyak di dahi jadi menghilang. 

Indikasi:

Vitacid ditujukan untuk pengobatan jerawat secara topical terutama tingkat I-III di mana terdapat banyak komedo, papul, dan pustule, tapi tidak efektif pada kebanyakan kasus pustular yang berat dan varitas-varitas cystic nodular (acne conglobata). 

Jadi emang cocok buat aku yang cuma bruntusan yaa. 

Kontra Indikasi:

Hipersensitif terhadap tretinoin.

Peringatan dan Perhatian:

Jangan dipakai pada atau dekat mata, mulut, sudut-sudut hidung, dan selaput lendir. Pemakaian lokal mungkin menyebabkan erythema lokal atau pengelupasan pada tempat pemakaian. Bila terjadi iritasi lokal, kurangi frekuensi pemakaian, bila perlu hentikan penggunaan vitacid untuk sementara waktu.

Ini makanya kalau pakai vitacid itu nggak boleh cuma titik-titik di tempat yang berjerawat, tapi tipis rata ke seluruh muka (kecuali daerah-daerah yang terlarang). Karena kalau cuma di daerah tertentu, ntar ngelupasnya cuma di daerah itu dan bisa menyebabkan perbedaan warna dan tekstur kulit. 

Tretinoin dapat menimbulkan iritasi yang berat pada kulit eksim dan harus digunakan dengan sangat berhati-hati paada penderita dengan keadaan ini.
Hati-hati bila digunakan bersama-sama dengan zat keratolitik seperti asam salisilat, sulfur, dll. 

Pas pakai vitacid aku beneran hati-hati banget dalam memilih produk lain (facial wash, pembersih, dll) yang dipakai pada saat yang sama. Aku pastikan nggak mengandung bahan-bahan yang menganduk salicylic acid atau sulfur. Mungkin banyak kasus orang pakai vitacid trus purging parah itu karena orangnya nggak sadar kalau pakai produk lain yang mengandung bahan yang ‘bermusuhan’ sama tretinoin. Tapi itu cuma satu kemungkinan sih. Masih banyak kemungkinan lain. 

Kontak dengan sinar matahari harus dihindari sedapat mungkin selama penggunaan vitacid. Gunakan sunblock pada siang hari. 

Vitacid ini bikin kulit jadi fotosensitif, jadi hanya boleh dipakai pada malam hari. Kalau kamu pakai vitacid dan kena sinar matahari, kulitmu bisa kebakar. Pagi hari begitu matahari terbit, langsung cuci muka untuk membersihkannya. Dan kalau keluar sing harinya tetep wajib pakai sunblock karena efek kulit yang habis kena vitacid tetep masih sensitif terhadap sinar matahari. Begitu. Atau kalau mau lebih aman, mungkin sementara bisa pindah ke Frost dulu jadi tetangganya Edward Cullen. Di sana kan matahari jarang-jarang kelihatan. Ngahahaha. Penderita jerawat sama vampir jadi nggak ada bedanya gini.  

Penderita dengan kulit terbakar harus disembuhkan dulu sebelum memakai obat ini. 

Yes, kalau kulitmu masih kebakar, jangan berani-beraninya langsung pakai obat keras kayak gini yaa. 
Penggunaan pada wanita hamil hanya bila benar diperlukan karena belum ada data-data yang memadai mengenai keamanan penggunaan pada wanita hamil. 

Kalau saranku sih, kalau lagi hamil mending jangan pakai obat keras kayak gini. Kalau pun seandainya terpaksaaa banget, konsultasikan dulu ke dokter ya. Kalau dokter boleh dan ngasih saran penggunaan tertentu, baru. 

Efek Samping Penggunaan Vitacid:

Kemerahan, bengkak, melepuh, atau mengeras pada kulit individu-individu tertentu yang peka. Bila timbul efek seperti ini hentikan penggunaan obat sementara waktu hingga keadaan kulit pulih kembali dan sesuaikan ke tingkat yang lebih rendah di mana pengguna masih tahan. 

Aku nggak mengalami kemerahan, bengkak, melepuh, maupun mengeras. Padahal kulitku sensitif. Mungkin karena aku pakai yang level paling rendah dan aku pakainya juga tipis banget. 

Hiperpigmentasi atau hipopigmentasi yang sifatnya sementara dapat terjadi karena penggunaan tretinoin yang berulang-ulang. Beberapa individu dilaporkan bertambah kepekaannya terhadap cahaya matahari selama pengobatan dengan tretinoin. Semua efek samping dari tretinoin dapat dihilangkan dengan menghentikan pengobatan. 

Aku mengalami hipopigmentasi. Kulitku jadi kayak putih-putih gitu di daerah tertentu. Padahal aku pakainya rata. Tapi emang cuma sementara, soalnya pas aku udah nggak pakai lagi, warna kulitku jadi rata kembali. Kalau soal kepekaan terhadap cahaya matahari aku nggak tahu karena aku kelelawar yang hanya keluar pada malam hari. Hihi. Kalau keluar di siang hari juga aku pakai sunscreen, jadi kulitku nggak kebakar. 

Cara Pemakaian Vitacid:

Sebaiknya dipakai sekali sehari sebelum tidur.Oleskan tipis-tipis hingga menutupi jerawat menggunakan ujung jari, kain kasa, atau kapas. 

Aku pakai ujung jari soalnya kalau pakai kain kasa ataau kapas produknya malah bakal nyerep ke kasa atau kapasnya. Haha. Yang penting jarinya harus dalam kondisi bersih. 

Penggunaan obat secara berlebihan tidak akan meningkatkan hasil pengobatan, tetapi akan menimbulkan efek samping seperti kemerahan, pengelupasan kulit, dan gangguan lainnya. 

Pakai makin tebel biar lebih cepet sembuhnya? No, no! Pakainya tipis-tipis aja. Kalau pakai kebanyakan atau terlalu tebel, bukannya sembuh malah bisa iritasi lohh. 

Pada pemakaian mungkin dapat timbul rasa panas atau pedih yang bersifat sementara. Bila dianggap perlu, hentikan penggunaan obat untuk sementara waktu atau kurangi frekuensi pemakaian. Lanjutkan kembali penggunaan obat bilamana penderita telah tahan. 

Aku nggak merasakan panas atau pedih. Cuma agak perih dikit di bagian sudut hidung yang kulitnya mengelupas. Ini karena aku oon kurang hati-hati. Udah jelas-jelas sudut hidung itu termasuk area yang terlarang. 

Selama minggu-minggu awal pengobatan seolah-olah terjadi peningkatan peradangan. Hal ini disebabkan oleh khasiat obat yang bekerja pada komedo dan papul yang dalam, di mana sebelumnya tidak tampak. 

Iniiii nih, yang dikhawatirkan banyak orang. Purging dalam rangka pembersihan menyeluruh itu memang hanya untuk orang-orang yang kuat mental dan pede karena selama beberapa waktu jerawatnya malah kayak makin banyak. Tapi itulah purging, Demi pembersihan maksimal dan jerawat nggak balik lagi. 

Hal ini juga dulu bikin aku takut, tapi untungnya di aku nggak kejadian. Cuma emang muncul jerawat gede-gede di dua area pipi. Jerawat gede bin item yang udah lama banget nggak pernah kelihatan. 

Kalau kalian nonton video aku di youtube pas ngecover Havana, mungkin kalian notice di pipiku ada bayangan item, atau mungkin malah kelihatan jelas kalau itu jerawat soalnya aku nggak pakai concealer. Itulah jerawat purging karena pakai vitacid. Sekarang sih udah nggak ada. Udah beres. Yess!

Pada umumya hasil pengobatan akan tampak pada minggu ke 2 atau ke 3 dan hasil optimal tampak pada minggu ke 6. Sekali jerawat memberikan respon yang memuaskan, perlu memelihara kemajuan ini dengan mengurangi frekuensi pemakaian. 

Aku pakai selama duh, berapa ya, mungkin sekitar dua minggu. Sekarang udah enggak lagi. Hasilnya di aku, jerawat kecil-kecil di dahi udah ilang blas, bonus dahinya jadi mulus karena kerutan halus juga ikut ilang. Trus jerawat gede-gede korban purging sekarang juga udah lenyap. Trus komedo juga nggak ada lagi. Hal ini terbukti dari kalau aku pakai masker peel off yang biasanya keluar komedonya banyak, sekarang cuma dikiiiit, hampir nggak ada komedonya sama sekali. Wow. 

Benefit lain yang aku rasain, kulit yang tadinya kasar jadi halus dan lembut, trus lebih kencang dan glowing. 

Sekarang aku udah nggak pakai lagi karena ya jerawatnya udah sembuh. Ingat ya, vitacid ini obat lho, buka produk perawatan kulit yang bisa dipakai setiap hari. Kalau udah sembuh ya udah. Apalagi sifatnya ngelupas sel kulit terluar. Jangan dipakai terus menerus ya. 

Kesimpulan Review Vitacid:

Kelebihan:

1.      Ampuh mengobati jerawat dan bruntusan, sekaligus menghilangkan komedo.
2.      Membantu mengangkat sel kulit mati. 

Kekurangan:

Banyak kemungkinan efek sampingnya ya. Tapi ini tergantung kondisi kulit masing-masing orang kok. Kalau aku cuma mengalami hipopigmentasi, tapi sekarang juga udah normal kembali. 

Recommended?

Aku nggak berani rekomendasiin. Haha. Mending kamu konsultasi ke dokter kulit aja kalau soal kayak gini yaa. 

Repurchase?

Kayaknya enggak, soalnya jerawatku udah sembuh. Ntar buat maintance jaga-jaga kalau ada muncul jerawat satu dua gitu aku mau pakai Medi Klin aja mendingan, yang nggak bikin kulit mengelupas. 

Demikianlah Belbies, review obat jerawat vitacid ini saya buat dengan jujur sejujur-jujurnya. Plis, jangan nanya yang susah-susah kayak “Jenis kulitku begini, jenis jerawatku kayak gini, bisa pakai vitacid apa enggak ya, kak?” karena aku nggak tahu. Aku bukan dokter kulit. Kalau produk yang sifatnya obat kayak gini, kalian harus menempuh jalan yang benar dengan konsultasi ke dokter kulit. 

Vitacid ini bisa dibeli di apotek. Hampir semua apotek ada sih asal stoknya lagi ada. Dulu aku pernah nyari ke Guardian tapi nggak ada. Harganya Rp. 28.000. 

Oya mohon maaf aku semacam blogger yang buruk karena nggak mencantumkan foto before and after. Itu karena pas masih jerawatan kemarin aku nggak kepikiran buat foto-foto. Tadinya juga nggak kepikiran mau buat review ini. Jadi yaa, mohon maaf. 

Tapi kalian bisa lihat kondisi kulitku yang terekam di video-videoku di youtube kok. Emang aku nggak bikin video tentang beauty sih, tapi kulitku kelihatan di sana. Ada yang jerawatnya kelihatan, ada yang udah ilang. Jadi jangan lupa subscribe yahh. << ini apaan sih, malah promosi. 

Udah, itu aja untuk postingan kali ini. Aku udah capek juga ngetik ini panjang banget deh. Gewla, sampai sini aja udah dua ribu kata lebih. Sungguh berdedikasi. Brand-brand, jangan ragu untuk sponsorin aku yaa. Aku kalau bikin review sungguh-sungguh gini lohh. Hihi. 

Thank you so much for reading, Belbies, and I’ll see you in the next one. Byeee!
 



Love,
Isthar Pelle

You May Also Like

0 komentar