[Review] Bleaching Rambut Inaura: Cara Aman Bleaching Rambut Sendiri tanpa Merusak Rambut
Hello, Belbies! How
are you? Long time no see, ya. I was such a bad bad blogger, I know. Aku nggak
akan memberikan janji-janji palsu untuk ngeblog lebih sering karena aku belum
tentu sanggup memenuhinya karena sekarang lagi banyak aktivitas lain yang butuh
perhatian, lol. Tapi kali ini aku sempet-sempetin banget nulis ini karena
breaking news: aku menemukan produk bleaching rambut yang asli bikin aku jatuh
cinta setengah mati.
Disclaimer: review ini
tidak disponsori. Jujur hasil pengalaman pribadi yang aku mau bagiin ke kalian
ya. Oke, langsung aja ke topik pembicaraan utama!
Review Bleaching Rambut Inaura
Setelah beberapa lama
memutuskan untuk mengistirahatkan rambut dari warna-warna ngejreng karena
rambutku jadi rusak waktu itu karena bolak balik dibleaching, akhirnya rambutku
udah kembali ke kondisi normal sehat wal afiat dan cantik sehat. Cieee. Ya iyalah,
waktu itu aku trim rambut aku. Ngetrimnya agak kebanyakan sebenernya yang
berakibat rambutku malah dipotong jadi pendek banget, huhuhu. Ini sebenernya
bisa diceritain dalam postingan sendiri terpisah, tapi waktu itu aku sungguh
lagi nggak menaruh perhatian pada blog ini jadi nggak terlaksana deh. Wkwk.
Intinya setelah potong
rambut, aku cat rambut aku pakai warna coklat. Aku nggak tahu pastinya sih ya,
tapi setahuku warna rambut netral kayak hitam dan coklat gitu adalah warna yang
paling aman dan nggak terlalu merusak rambut. Selain itu aku sengaja cat warna
gelap buat meratakan warnanya karena tadinya masih ada sisa-sisa warna ijo,
biru, dan pink. Yang berteman sama aku di facebook pasti tahu karena dulu aku
pernah posting foto rambut mermaid. Yang tidak berteman, ini dia fotonya.
Rambut panjangku kok biutiful banget yak. Ah, jadi rindu. |
Warna rambut coklat
juga secara instan membuat rambut yang tadinya kering nggak sehat jadi terlihat
mendingan. Ibaratnya makeup selama masa penyembuhan ya. Selama itu, aku sambil
rawat rambut aku biar kembali sehat beneran. Ini cuma eksperimen ngawur aku
seperti biasa ya, tolong jangan dijadikan pedoman. Lol.
Beberapa waktu
kemudian (aku nggak inget tepatnya berapa lama) rambut aku udah kembali sehat
dan udah jadi mending rada panjang lagi. Nggak ada split end, nggak ada rambut
patah karena kering dan rapuh lagi. Kalau tadinya tuh udah sering patah
kecil-kecil gitu loh. Trus juga udah nggak kasar lagi. Udah normal lagi lah.
Tapi ya tentu saja warna coklat itu membosankan sekali dong, buatku. Akhirnya
aku memutuskan untuk bleaching rambut lagi biar bisa diwarnain lagi.
Pergilah aku ke toko
perlengkapan salon langganan untuk beli bleaching rambut. Tadinya aku mau beli
merek Miranda kayak biasanya. Jujur aja aku nggak tahu banyak soal merek-merek
produk bleaching rambut. Atau well, sebenernya tahu sih, cuma nggak pernah coba
karena mahal. Lol. Miranda itu merek yang paling murah yang aku tahu. Hahaha.
Langsung aja aku
bilang ke mbaknya toko beli bleaching Miranda yang boks besar, trus sama beli
developer terpisah yang buat bleaching. Kenapa? Karena developer bawaannya
Miranda itu yang buat bleachingnya juga cuma 6% kalau nggak salah, dikit
banget, dan hampir nggak ada gunanya sama sekali. Ini yang bikin percobaan
bleaching sendiri pas pertama dulu gagal. Belajar dari kegagalan dan setelah
menimba ilmu dari video youtube, ternyata kalau mau sukses emang harus ditambah
developer tambahan yang 12%.
Baca juga: Review Bleaching dan Cat Rambut Miranda
Trus mbaknya bilang
gini “Oh, developernya mau ganti ya? Mbok mending bleachingnya sekalian aja,”
gitu. Maksudnya, mending bleachingnya nggak usah pakai Miranda, tapi merek yang
sama kayak developer yang ditawarkan Mbaknya ke aku yaitu, Inaura. Tentu saja
kemarin aku nggak sempet foto karena buru-buru semangat banget langsung pakai
dan langsung buang bungkusnya begitu selesai (kebiasaan), jadi aku cariin
fotonya dari google, seperti ini.
Harganya nggak beda
jauh sama sekali dari Miranda, Miranda yang boks kecil itu kan harganya Rp.
7.500. Ini Cuma Rp. 8.500/ sachetnya. Developernya Rp. 25.000 yang ukuran
200ml. Mbaknya bilang ini bagus. Jadi oke, aku ambil bleachingnya dua sachet,
developernya satu botol yang 200ml, dan sebagai tambahan aku beli conditioner
literan yang murah banget satu liter harganya cuma Rp. 13.000. Ini karena aku
mikir habis bleaching pasti tetep kasar dan aku berencana untuk menenggelamkan
rambutku dalam conditioner buat membantu melembutkan. Oke, bayar di kasir,
pulang. Sampai kos langsung aku cobain semangat banget dong, wagelaseh.
Ini developernya. Buat bleaching aku pakai yang pink, 12%. |
Bubuk bleaching Inaura
ini warnanya biru. Menurut keterangan, kalau buat highlight perbandingan sama
developernya 1:1,5, kalau buat bleaching full 1:2. Jadi aku kasih developernya
agak banyak. Pokoknya buat dua sachet bubuk bleaching ini sekarang developernya
cuma sisa sekitar seperempat botol.
Kesan Pertama Bleaching Rambut Inaura
Pas dicampur, nggak
ada bau menyengat amonia sama sekali. Bahkan hampir wangi karena menurut
keterangan di botol developernya itu perfumed cream. Trus pas dicampur juga
nggak mengembang dan menggumpal. Aman banget jadi kayak pasta/lotion kental
biasa yang ini membuat pengaplikasian jadi sangat mudah. Jauh lebih mudah
daripada Miranda yang mengembang kering dan jadi bubuk.
Teksur pasta/lotion
ini bikin pengaplikasian jadi gampang rata ke seluruh rambut kayak cat rambut
biasa. Dari sini aja aku udah jatuh cinta.
Trus aku merasa kalau
bleaching ini sangat panas. Asli, mungkin karena volume developernya yang
tinggi banget itu, jadinya ketempel kulit aja kayak menyengat gitu. Makanya
harusnya leher dan area kulit di sekitar rambut harus dilindungi pakai handuk
atau kain gitu.
Pengaplikasiannya
cepet banget saking gampangnya. Aku nggak punya alumunium foil, jadi pas udah
aku pakai rata, aku bungkus pakai plastik dan menunggu selama kurang lebih 45
menit (niatnya). Tapi baru setengah jam aku udah nggak tahan karena panas
banget. Plastiknya aku sentuh aja beneraan panas banget dan yang bikin aku
tercengang, sampai keluar air kayak uap gitu ngumpul diplastiknya. Pas aku
keluarin dan airnya kena tangan, itu rasanya panas, asli deh. Ini apaan coba.
Trus aku buka tutup plastiknya, dan serius, rambutku panas banget kayak habis
disteam. Trus aku kipasin biar adem (teknik yang apa sekali). Sambil
mengademkan rambut, sekalian aku cek kalau ada bagian yang kurang rata.
Oya, di tahap pertama
aku pakai satu seperempat sachet. Satu sachet aja nggak cukup buat rambutku
yang banyak.
Trus sisanya yang tiga
perempat sachet aku campur lagi sama developer buat nimpa bagian-bagian yang
belum rata dan aku pakai sebagian besar buat rambutku yang sisi sebelah kanan
karena aku nggak ngerti kenapa, yang kiri udah kuning, tapi yang kanan masih
coklat-coklat aja. Mbaknya toko juga bilang kalau mau nimpa jangan dikeramasin
dulu, tapi langsung biar hasilnya maksimal. Oke, aku habiskan bagian terakhir
itu buat ngeratain, aku tutup plastik lagi, dan tunggu lagi 45 menit.
Kali ini nggak terlalu
panas karena aku udah lebih cerdas dengan ngasih lubang udara. Plastiknya nggak
rapet banget gitu. Setelah itu aku buka dan keramas.
Pas keramas aku
terkejut karena rambut aku kok lembut banget. Jadi ternyata developernya itu
udah kayak mengandung conditioner gitu loh, gaes. Jadi sambil proses bleaching,
sambil kayak dilembapkan. Tapi aku tetep pakai conditioner sih, biar lebih mantap
djiwa.
Trus habis itu aku cek
dan ternyata warnanya rata bagus. Jauh lebih bagus dibanding Miranda. Kalau masih
ada yang kurang rata, itu karena aku aja yang oon mengaplikasikannya nggak
rata. Habisnya susah lho, pakai sendiri nggak ada yang ngebantuin. Bagian
belakang rambutku masih ada yang gelap banget. hahaha. Tapi cuma dikit sih.
Sama kayak ada yang belang jauh lebih putih itu karena sisa bleaching di masa
lalu yang emang belang.. Tapi nggak apa-apa, nggak terlalu kelihatan juga.
Hasil Bleaching Rambut Inaura
Dua kali bleaching,
rambutkku berubah jadi kuning agak orange. Level delapan lah. Ini bisa dimengerti karena aku berangkat
dari warna rambut gelap banget. Coklat akibat pewarna, dan setengah yang atas
itu warna rambut alami yang belum pernah kena apa-apa. Jadi wajar kalau baru
dibleaching dua kali dan warnanya masih agak orange. Tapi aku yakin sih,
dibleaching sekali lagi juga warnanya udah akan berubah jadi pirang terang atau
mendekati putih.
Trus rambutku nggak
terasa kasar sama sekali. Lembuuut banget. Bahkan rasanya jauh lebih lembut
dari sebelum dibleaching (haha, aneh). Emang sih, rambutku jadi kayak gede
(mengembang), tapi pada dasarnya bentuk rambutku emang kayak gitu kan? lol.
Untuk sekarang ini,
aku belum akan bleaching lagi karena aku cukup senang dengan warna yang
sekarang. Kalau mau warna rambut putih atau silver emang harus dibleaching
seenggaknya sekali lagi biar sampai level sepuluh, trus pakai purple shampoo buat ngilangin sisa warna kekuningannya. Tapi
aku sekarang lagi pengen main warna-warna lain dulu, belum tahu mau warna apa.
Hahaha. Jadi hasil bleaching yang sekarang udah cukup buat bikin warna-warna
kayak pink dan hijau masuk. Soal yang masih belum rata dikit-dikit sih tenang.
Hidup memang nggak harus sempurna kok. Wkwk. Alasan nih, aslinya masih males
aja.
Kesimpulan Review Bleaching Rambut Inaura
Aku suka banget dan
puas banget. Nggak menyesal mengikuti saran mbaknya toko.
Kelebihan:
-
Harganya
murah, hampir sama aja kayak Miranda
-
Nggak bau
menyengat
-
Gampang
diaplikasikan
-
Hasilnya
bagus memuaskan
-
Nggak
bikin rambut jadi kering dan kasar
Kekurangan:
-
Panas
banget. Tapi ini kayaknya wajar buat developer 12%, jadi nggak masalah. Toh
nggak bikin kulit kepalaku iritasi atau semacamnya. Aku banyak baca dan lihat
video orang bleaching rambut trus kulit kepalanya sampai merah kayak luka gitu
mengerikan banget. Tapi aku enggak sih untungnya, soalnya bagian yang mendekati
akar aku kasih terakhir nggak bareng sama bagian batang.
Recommended?
Iya, banget. Kalau
kalian mau bleaching rambut sendiri yang murah dan nggak bikin rambut jadi
kasar, mending pakai merek ini.
Repurchase?
Iya banget. Ntar kalau
aku mau bleaching lagi udah yakin seratus persen bakal pakai merek ini lagi.
Tips bleaching rambut sendiri secara aman tanpa merusak rambut:
-
Pertama,
kondisi rambut harus dalam keadaan sehat. Jangan rambut rusak, kering dan kasar
trus dibleaching. Selain hasilnya nggak bakal bagus, rambut juga akan jauh
lebih rusak lagi. Kalau perlu seminggu sebelum bleaching perawatan ekstra dulu
pakai masker rambut, vitamin, dll.
-
Aplikasikan
mulai dari ujung rambut ke atas, dan sisakan sekitar 1-2 cm dari akar rambut.
Ini karena bagian yang mendekati akar itu lebih cepet berubah warnanya
dibanding batang dan ujung rambut. Selain itu juga ke kulit kepala rasanya
panas, jadi bagian ini emang baiknya jangan lama-lama biar nggak sampai luka
kayak orang-orang gitu.
-
Pakai aluminium
foil kalau punya. Ini mempercepat proses dan bikin hasilnya juga lebih maksimal
dan rata. Kalau nggak punya, bisa pakai plastic wrap atau tutup pakai shower
cap.
-
Setelah
bleaching juga perawatan harus super duper ekstra. Sebagus apapun bleaching,
pasti tetep mengubah tekstur rambut. Pasti. Namanya aja bahan kimia yang
segitunya bisa ngilangin pigmen rambut loh. Kan keras. Jadi mau nggak mau ya rambut
harus dirawat lebih dari biasanya, biar tetep sehat, lebut, nggak patah-patah.
-
Lindungi
area leher pakai kain atau handuk. Kalau kena kulit bagian ini panas soalnya.
-
Pakai
sarung tangan.
-
Usahakan
jangan mengaplikasikan sendiri, minta bantuan orang lain biar rata. Jangan
kayak aku yaa. Kecuali kamu emang udah jago banget bisa ‘melihat’ bagian
belakang rambut sih. Lol
Oke, segini dulu aja
review bleaching rambut Inaura kali ini, gengs! Sungguh review yang positif sekali ya.
Aku seneng deh kalau review produk hasilnya bagus gini. Habis ini tinggal
warnain aja. Warna apa dulu ya, enaknya? Menurut kalian? Komen di bawah yaa!
Terima kasih banyak
udah baca postingan kali ini, dan sampai ketemu di postingan berikutnya ya,
Belbies!
Love.
Isthar Pelle
0 komentar