[Review] Cat Rambut Samantha

by - Februari 01, 2018




               Setelah sebelumnya cerita soal pengalamanku ngecat rambut sendiri pakai cat rambut merek Miranda, aku rupanya lagi-lagi tergoda buat diy cat rambut. Hihihi. 


               Kali ini untuk alasan yang masuk akal, yaitu, sisa cat kemarin udah luntur banget sampai rambutku udah jadi coklat dengan sedikit hue ungu kemerahan. Ini yang di bagian atas kepala jadi sungguh terlihat alay dan kayak anak yang hobi panasan di lapangan menanti disamber petir karena pengen merokok tapi korek gasnya abis. -_- *abaikan contoh yang sama sekali nggak mendidik ini

               Kali ini aku nggak jauh-jauh ke toko kosmetik dan peralatan salon terlengkap segala. Aku ke toko deket kos yang jual aneka macam kebutuhan termasuk cat rambut juga ada. Karena aku udah trauma sama Miranda, aku nyobain cewek lain (ini istilah yang sungguh apa banget) bernama Samantha. Aku maunya biru tua. Pikirku kalau dikasih biru bakalan nutup yang bagian atasnya biar nggak alay-alay amat. Kalau seandainya fail juga, warna biru di atas warna lunturan yang kemarin bakalan jadi ungu gelap. Mayan lah, pikirku. Seenggaknya biar jangan dikira biduan dangdut lagi kayak kasus di salon kemarin. 

               Tapi yang biru ternyata nggak ada. Adanya ungu tua. Karena ungunya mendekati biru, aku putuskan untuk “Oke, nggak apa-apa.” Harganyaa sedikit lebih mahal. Rp. 9.000. Aku nggak tahu sih itu harga standar atau kalau beli di toko kosmetik kemarin bakalan lebih murah karena sana emang terkenal murah. Hehehe. 

               Enggak masalah sih, beda seribu maratus doang. Kalau repot-repot ke toko kosmetik terlengkap itu naik gojek malah ongkos bolak balik bisa kena tiga puluh ribu. #gadisyangpenuhperhitungan

               Aku beli sebungkus doang. Soalnya niatnya cuma nutup yang bagian atas aja. Yang bawah biarin lah. Anggap aja emang sengaja bikin sombre. Heuheu.

               Penampakannya kayak gini nih. Lagi-lagi pakai foto comotan karena pas aku nulis ini, bungkusnya udah kadung minggat ke tempat sampah. 


               Keesokan harinya (karena ini aku belinya malem-malem), aku langsung terapkan. Aku udah siap-siap kalau kalau isinya hoax lagi. Ternyata enggak. Yang muncul ungu persis kayak di bungkusnya.

               Sampai sini aku belum mau terlalu bahagia karena siapa tahu aja pas diaplikasikan hasilnya nggak sama ya kan. Hihihi. #gadisyangpenuhprasangka

               Oke deh, aku aplikasikan perlahan bak kapster professional berbekal kantong plastik yang diikat untuk melindungi tangan. Harusnya kan pakai sarung tangan gitu, tapi aku terlalu malas untuk membeli. 

               Ternyata warnanya pekat banget dan langsung nutup. Bahkan saking efektifnya, yang niat semula sebungkus cuma buat bagian atas, ternyata bisa mengcover seluruh rambutku. Mungkin karena rambutku udah dipotong juga sih ya, jadi nggak sepanjang yang kemarin. 

               Setelah rapi rata, aku diemin selama tiga puluh menit sesuai petunjuk di bungkus. #cahtekstual

               Kalau Miranda udah hadir sepaket sama conditioner, Samantha enggak. Cuma krim pewarna sama developer aja. Tapi pas keramas, anehnya rambutku lembut bangeeeeet. Nggak kerasa kasar. Kalau yang kemarin kan sambil ngebilas juga kerasa di tangan kasar banget. 

               Tapi udahannya aku tetep pakai conditioner sih. Pantene yang repair. 

               Hasilnya, rambutku jadi jauh lebih lembut lagi, enteng, dan nggak kusut sama sekali. Pas masih basah warnanya nggak kelihatan. Malah jadi kayak habis dicat item. Pas udah kering, baru kelihatan hue ungunya. Persis plek kayak gambar covernya. Lahh, iniiiih, baru cat raambut anti hoax.  Padahal harganya juga murah ma meeen. Cuma beda seribu maratus dari Miranda. Tapi impresi awal udah bikin deg-degan. Ini kalau diterus-terusin bisa-bisa sampai pelaminaan. *hoiiiii -,-

Aslinya warnanya lebih bagus dari ini. Tapi berhubung kamera hapeku itu aneh, bikin yang udah jelek makin jelek, jadi di foto ini malah agak kemerahan. Aslinya ungu banget. 



               Tapi ini bisa jadi karena aku pilih warna gelap sih. Kalau warna gonjrengnyaa belum tahu. Apakah semuanya sesuai atau bisa jadi hoax juga. Yang jelas, untuk warna yang ini aku puas banget nget. Sesuai ekspektasi. Malah melebihi ekspektasi ding, secara tadinya aku sempat nggak berharap banyak. 

               Mungkin itu kali ya, rahasianya. Jangan berharap, maka kau akan terhindar dari kekecewaan. Heu heu. 

Pro:


  • Murah meriah, Cuma Rp. 9.000. Kalau di toko besar mungkin lebih murah.  
  •  Enak banget diaplikasikannya, gampang. Nggak berantakan.
  • Warnanya nutup bagus.
  • Sesuai ekpektasi. Bukan hoax.
  • Bau amonianya nggak terlalu nyengat.


Cons:

               Nggak ada. Aku puas banget sama semuanya. Warnanya sesuai, diaplikasikannya gampang, nutup sempurna, rapi. Bahkan satu bungkus itu cukup buat seluruh rambutku. 

               Kalau ada yang aku rada nggak suka, itu karena adonan yang nggak sengaja nempel di kulit susah banget diilanginnya. Meskipun dicuci berkali-kali mulai dari level lemah lembut keibuan, sampai kasar kepreman-premanan, masih ada sisa ungu di ujung jari. Ini kalau yang nggak tahu kan bisa-bisa aku dikira habis pemilu. 

               Tapi ya nggak apa-apa sih, salahku sendiri juga karena yang pakai pengaman kantong plastik cuma tangan kiri, tangan kanannya enggak. 

               Sama ada sisa noda yang nempel di kening dan leher juga. Ini jadi pelajaran, kalau sebelum mewarnai, daerah kulit yang deket-deket rambut itu dikasih krim/lotion buat mencegah noda yang tak diinginkan. 

Kesimpulan akhir:

               Puas banget! Top lah si Samantha ini. Mungkin kalau di kemudian hari aku ada keinginan buat mewarnai rambut sendiri lagi, aku akan beli Samantha. Mungkin next time kita coba warna gonjrengnya. :D

               Dan dengan berakhirnya kalimat barusan, menandakan bahwa kita telah sampai di penghujung review cat rambut Samantha ini. Gimana menurut kalian? Suka mewarnai rambut sendiri juga nggak? Cerita dong, rekomendasi cat rambut yang menurut kalian top banget dan gampang kalau diaplikasiin sendiri.

You May Also Like

0 komentar