Diberdayakan oleh Blogger.
YouTube facebook twitter instagram Email

Mad Belbie




Nhaa, aku udah pernah pakai semua nih tiga-tiganya. Yang biru pas SMP, yang Mickey sama Minnie pas udah dewasa, plus satu lagi gambar Mulan yang tergabung di varian princess. :D
Jadi ceritanya waktu itu setelah nekat mewarnai rambut sendiri, rambut aku malah jadi kering, kasar, dan kulit kepala terasa gatal-gatal. Kalau dipegang berasa kaya sapu gitu. Aku browsing-browsing cara netralin rambut yang habis kena bahan kimia, jawabannya ternyata pakai strawberry. Bisa dipakai buat masker rambut, atau pakai shampoo yang mengandung strawberry. 

Nah, aku browsing lagi deh tuh, siapa yang jual shampoo strawberry. Ternyata eh ternyata harganya mahal-mahal. Aku bahkan ketemu review yang harganya sampai ratusan ribu. Berhubung aku anaknya hemat (baca: pelit), aku puter otak, kira-kira shampoo apa ya yang mengandung strawberry dan harganya murah? Setelah bertapa di atas kasur selama kira-kira tiga ratus detik, ketemulah shampoo anak. Shampoo anak biasanya ada yang strawberry gitu kan? Kebetulan shampoo aku pas habis juga (sebelumny aku pakai Pantene). Cus deh ke indomaret. 

Di sana liat-liat koleksi shampoo anak dan ternyata koleksinya kurang lengkap. Cuma ada pilihan: B & B Kids yang ada gambar Barbienya, Master Kids (kayaknya sih buat anak cowok), dan Eskulin Kids yang gambar Disney. Aku nggak ngelirik Master Kids dan langsung kebingungan milih antara gambar Barbie atau gambar Minnie Mouse. Setelah aku cek dua-duanya nggak ada yang mengandung strawberry. Si B & B mengandung Olive Oil jadi aku tergoda, tapi kemasan si Eskulin lebih eye catching. Jadi aku memutuskan untuk membeli Eskulin Kids warna pink yang ada gambar Minnie Mouse. Sebenernya ada satu lagi yang warna biru gambar Donal bebek tapi jaman SMP dulu aku udah pernah pakai yang itu. 

Begitu pulang, aku langsung keramas pakai shampoo baru. Wanginya enak. Aku sukaaa banget. Pas pertama kali nuang agak kaget soalnya teksturnya light, nggak kaya shampooku sebelumnya yang biasanya thick. Pakai dikit aja busanya udah banyak. Secara rambut aku (waktu itu) juga cuma sebahu dan tipis. Pas dibilas dia nggak licin. Keset dan mudah ilang busanya. Aku udah parno aja, jangan-jangan kekesetannya ini bikin rambut kering pas udah keringnya. Pas udah kering ternyata enggak lohh, lembut banget. Lembuuut banget dan ringan. 

Aku pakai shampoo ini tiap hari karena rambut aku juga ketombean dan gampang lepek. Jadi kalau nggak keramas sehariii aja, udah bisa dipastiin deh, bakal bad hair day. Dan untuk pemakaian daily, nggak berefek negatif apa-apa tuh. Malahan rambut aku jadi makin lembut, halus bercahaya, yang tadinya kering kaku dan kasar gara-gara pewarna juga jadi lembut. Kulit kepala aku nggak gatel-gatel lagi dan nggak ada ketombenya. Wow!

Oya, Eskulin Kids ini di bungkusnya kan tulisannya shampoo & conditioner, jadi aku udah nggak pakai conditioner lagi (Thank God, aku paling males pake conditioner setelah shampoo-an) dan rambut aku beneran lembut dan halus kaya udah pakai conditioner. Mudah disisir, dan jatuh gitu nggak acak-acakan ala singa bangun tidur lagi. 

What I like:

-        Baunya enak.
-        Bikin rambut aku lembut dan sehat bahkan lebih bagus dari shampoo mahal yang kapan dulu pernah-pernahnya aku beli.
-        Murah dan gampang didapat.
-        Nggak bikin rambut kering, rontok, dan aneka macam efek yang biasa muncul di rambut aku.
-        Apa lagi yaa? Emm, aku suka nyaris semuanya. Hahaha.

What I don’t like:

-        Nothing :)

Repurchase?

Yes!!!

Udah beli lagi dua kali. Yang satu gambar Mickey, yang satu gambar Mulan. Wanginya beda-beda. Kalau yang gambar Mickey, teksturnya sama persis kaya yang gambar Minnie. Tapi kalau yang gambar Mulan ini beda. Teksturnya lebih thick. Trus juga warnanya kental gitu. Kalau yang lain kan bening. Tapi aku suka semuanya. Ntar kalau habis aku mau beli gambar yang lain lagi. Hihihi.

Aku nggak tahu sih ya, produk anak aslinya bagus apa enggak buat yang udah bukan anak-anak. Tapi so far, shampoo ini cocok banget sama aku. Tapi di tiap orang pasti beda-beda ya. Apa lagi aku memilihnya bukan karena pertimbangan atau alasan yang cerdas-cerdas gitu, tapi cuma karena suka aja sama bungkusnya. :v
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Foto dari Google soalnya fotoku jelek. :v


Aku kenapa ya dulu kok beli bedak ini? Oh iya, gara-garanya kan aku pakai bedak Marck’s tuh. Sedangkan bedak Marck’s kan kemasannya kurang praktis gitu ya. Ribet kalau dibawa-bawa. Apalagi aku pas jualan di mall gitu. Kalau lagi butuh touch up kan repot banget. Bisa-bisa malah tumpah semua. Nha, akhirnya aku memutuskan mau beli compact powder yang praktis dibawa-bawa. Pilihanku jatuh ke Sari Ayu ini.

Ini tu compact powder, bukan two way cake. Secara kulitku yang rewel bakal jerawatan kalau dipakaiin two way cake. Tapi Sari Ayu punya juga two way cake-nya. Yang kemasannya kotak kalau nggak salah. 

Katanya sih plus refreshing aromatic, tapi kalau menurutku baunya biasa aja. Bau bedak. Trus udah mengandung SPF 15 juga. Lumayan lah. Lagian aku aktivitasnya juga indoor. 

Aku nggak tau Sari Ayu ngeluarin berapa shade. Yang jelas pas aku beli di tokonya cuma ada kuning langsat sama kuning pengantin. Aku pilih yang kuning pengantin dan ternyata nggak keliatan keputihan di kulitku soalnya kulitku (nggak tau juga, mungkin karena udah jarang panas-panasan) udah nggak seitem dulu. Lagian warnanya ternyata nggak yang kuning ‘kuning’, tapi agak ngepink. Masuuuk lah di kulitku. Padahal kalau jaman dulu, seingetku yang kuning pengantin itu kuniiiiiing banget. Aku ya heran kok ini enggak. Haha. 

Packagingnya berbentuk bulet. Sebenernya aku lebih suka bedak yang kemasannya kotak karena lebih mudah dibawa dan kacanya lebih gede. Tapi ya enggak apa-apa sih. Saput bawaan Sari Ayu yang dari jaman aku kecil nggak berubah. Dari jaman ibuku pakai udah begitu itu saputnya.

Coveragenya cukup bagus nutupin item-item bekas jerawat. Waktu itu cukup pakai pelembap Home Snow sama bedak ini aja udah keliatan mulus cantik.

Staying power nggak terlalu lama ya. Harus bolak balik touch up. Tapi aku malah suka sih. Aku nggak terlalu suka sama bedak yang nempel banget. Takut susah ngebersihinnya, hahaha. 

So far, nggak ada efek negatifnya di kulit. Nggak yang bikin jerawatan gitu, nggak bikin kering juga. Buat kulitku yang acne prone dan suka sensi, produk Sari Ayu memang cenderung aman.

Repurchase? Aku udah beli lagi sekali. Lagian ini bedak lama habisnya soalnya cuma aku pakai pas pergi-pergi. Dari rumah tetep pakai Marck’s. Tapi kalau untuk dibawa-bawa, ya, ini jadi favoritku.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar



Gambar dari: Everyday Health
Aku suka minum susu. Sukaaa banget. Bukan karena apa-apa sih. Sejujurnya aku nggak peduli susu itu beneran bermanfaat (kaya yang biasanya di iklan) atau sebenernya nggak punya manfaat apa-apa kaya yang aku baca di berbagai artikel kesehatan. Aku suka aja rasanya yang gurih. Aku minum susu hampir tiap hari. Makan roti sambil minum susu, ngemil oreo sambil minum susu, nongkrong di angkringan sambil minum susu jahe. Ntar ke indomaret beli apa gitu juga sempet-sempetnya ambil susu kotak. Pokoknya aku suka banget sama susu seolah daya hidupku tergantung padanya (heleh!).

Ituuuuu sebelum aku tahu kalau produk dairy (susu dan olahannya) itu ternyata bisa memicu jerawat. Alasannya apa? Karena susu sapi mengandung semacam hormon pertumbuhan (nggak tahu namanya apaan -_-) yang memicu hormon androgen dan meningkatkan kondisi sebum. Ewww! Sebenernya banyak kan ya, larangan-larangan buat orang yang kulitnya rentan jerawatan. Nggak boleh makan pedes, nggak boleh makan berminyak, nggak boleh stress, nggak boleh konsumsi alkohol, nggak boleh merokok, nggak boleh kurang tidur, dll. Dari semua itu, mana aja yang aku langgar? Jelas semuanya. Semuanya!

Tadinya aku pikir minum susu adalah satu-satunya kebiasaan sehat dan aman. Bahkan aku sempet ngomong dengan bangganya ke Ibing kalau aku minum susu biar kulitnya bagus. Hahaha. Nggak taunya, dia justru salah satu penyebab munculnya jerawat. Padahal selama perawatan pakai Medi Klin aku udah puasa gorengan lohh, alias rela nggak makan goreng-gorengan. Kan ngeselin kalau ternyata si susu yang kuanggap sebagai sahabat baik justru menususkku dari belakang. Sakitnya tuh di pipi!

Akhirnya men, setelah mengetahui fakta yang sebenarnya dari mantan sahabatku ini, aku putuskan untuk nggak lagi berhubungan dengan dia. Udah cukup deh. Sekarang kalau nongkrong di angkringan, minumnya jahe aja nggak pakai susu. 

               Kadang masih minum juga sih, kalau lagi kangen. Terutama susu segar yang dibelinya di warung tenda perbaikan gizi gitu, aaaah, gurih banget kaya gosip. Tapi aku berusaha sekuat-kuatnya untuk menghindari susu dan olahannya. Padahal aku suka semua termasuk keju. Aku nggak tahu ya, kalau yang udah difermentasi kaya yogurt dan yakult gitu masih sama apa enggak, soalnya aku masih tetep suka minum yakult dan baik-baik aja tuh. Hehe. Kalau yang tahu info soal ini kasih tahu lah yaa. 

               Selain minum langsung, aku juga menghindari produk kosmetik apapun yang mengandung susu-susuan. Terutama buat muka. Kalau buat kulit badan sih aman kok, secara nggak mungkin jerawat muncul di tangan atau kaki. Mungkin bisa muncul di pantat, tapi plis, itu namanya bisul keles. 

               Buat kalian yang mungkin bertanya-tanya kesalahan susu ini ada di mana, aku lupa baca di mana aja, hahah. Tapi ada banyak yang ngebahas soal ini, dan ada juga yang ngebahas soal kibul susu, alias sebenernya ya susu itu nggak ada manfaaatnya buat manusia, cuma iklannya aja yang dibesar-besarkan. Coba deh, gugling. 

               Tapi emang lohh, sejak diet susu, kulitku lebih cepet pulihnya. Nggak kaya tadinya yang pakai usaha apa aja tetep, jerawat ajeg di situ-situ juga. Huhu. 

               Kalian ada pengalaman soal susu versus jerawaat juga nggak? Kalau iya, boleh dong dishare buat nambah info Belbie. Makasieee. *sun jauh
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Foto nyomot dari Google sebab Belbie lupa naro fotonya di folder mana. *sigh

Hello lovelies!
Kali ini aku mau review produk yang masih ada kaitannya sama jerewi.
Sebelumnya aku udah review tentang Medi Klin Gel buat sembuhin jerawatnya, dan so far setelah aku pakai setebal mungkin (melawan aturannya yang dipakai tipis-tipis aja) jerawatku beneran lohh rontok atu-atu. Serius rontok gitu. Jadi dia kering dan coplok seisi-isinya. Gimana nggak bahagia tuh? Rontoknya juga tanpa melibatkan rasa gatel kaya biasanya kalau jerawat kering. Lepas gitu aja tau-tau tergeletak di baju apa buku gitu. Tapi dasarnya jerawat di muka aku tu ada beribu-ribu, jadinya ya perang masih terus berlanjut. Cuma ya lumayan banget. Yang tadinya ribuan kaya bintang di galaksi bimasakti, sekarang palingan tinggal lima ekor aja. Yay! *mentally happy dance
Baca juga: [Review] Medi Klin si Obat Jerawat Ampuh

Aku bakal review lagi si Medi Klin ini nanti yah, karena ada sambungannya. Heu heu.

Nah, jadi selama upacara pengusiran jerawat ini aku nggak pernah pakai bedak sama sekali. Cuma murni bersihin muka sama pakai Medi Klin tok. Secara aku juga jarang keluyuran. Siang-siang kalau udah bangun tidur palingan on line, nulis, sama baca buku yang semuanya dilakukan di dalam kamar. Jadi aku belum pakai skin care lain atau sunblock. Nha, soal sunblock ini aku juga masih bingung. Soalnya sebentar lagi kalau jerawat udah beres kemungkinan aku bakal nampil lagi di depan umum which means, sunblock is a must! Cuma aku bingung soalnya segala macam jenis sunblock pasti memunculkan jerawat di kulit aku. Jadi sementara bingung, aku nyari-nyari bedak yang cucok dan aman buat kulit yang terjajah sama jerawat.

Berhubung sebelumnya aku nemu si Medi Klin setelah meluangkan waktu buat baca-baca beauty blog, aku melakukan hal yang sama untuk mencari bedak. Karena males blog walking atu-atu, ya udah deh, aku search aja di google pakai kata kunci ‘review bedak untuk wajah berjerawat’, and guess what? Sekitar tujuh atau berapa gitu hasil pencarian teratas adalah review bedak Marck’s. Iyes! Bedak Marck’s that I’ve been used for forever ituh.

Aku pakai bedak Marck’s sejak kecil, sejak harganya masih dua ribuan. Dibeliin sama ibuku. Nah, masalahnya sejak something went very wrong with my family yang secara tak langsung membuatku kehilangan sosok ibu, aku nggak pakai lagi. Jadi jaman remaja aku hampir-hampir nggak pernah pakai produk kecantikan apapun. Cuma cuci muka doang. Itu bikin kulit muka aku kusem dusem kaya gelandangan. Apa lagi aku suka olahraga outdoor, plus kulit aslinya aku ya emang item. Tapi waktu itu malah aku nggak jerawatan sama sekali sih.

Nah, aku pakai bedak lagi tu pas kuliah. Secara waktu itu agak malu kan kalau udah gede kok mukanya kusem kaya anak cowok (anak cowok jaman sekarang aja kulitnya bersih-bersih), jadi aku pakai bedak padatnya pigeon. Cucok banget deh di muka aku. Aku juga mulai rajin bersihin muka, pakai facial wash, pembersih, toner, dan pelembab. Waktu itu FW sama pelembab aku pakai Wardah. Gara-garanya di kampus ada acara beauty demo dari Wardah. Berhubung aku paling nggak bisa nolakan anaknya, pas ditawarin sama embaknya aku iyain aja. Dan cucok markucok. Kulit aku jadi bersih mulus dan cantik nggak kaya jaman baheula.

Sayangnya, aku tipe anaknya emang paling nggak bisa setia dan sotoynya nggak ketulungan. Habis produk Wardah yang aslinya udah cocok banget buat aku, aku malah gonta-ganti produk sesukaku sesuai kepinginan kalau nonton iklan. Kalau nggak pas jalan ke minimarket dan liat suatu produk mendadak ting! Gitu aja pengen beli.

Awal-awal kelakuan ngaco ini sih nggak ada masalah sama sekali. Masalah baru muncul pas aku semester tiga kalo nggak salah. Waktu itu ada kegiatan kampus. Aku jadi panitia makrab yang lokasinya di Boyolali. Secara iklim Semarang sama Boyolali beda banget, kulit aku terkaget-kaget. Bukan aku aja sih, hampir semua anak mengalami. Yang kulitnya mengelupas lah, yang muncul bintik-bintik lah. Aku termasuk yang muncul bintik-bintik. Aku sih santai aja, palingan setelah beberapa lama juga ilang sendiri. Dan bener sih, setelah beberapa lama kulit temen-temen aku pada normal kembali. Tapi tidak dengan kulitku. Bintik-bintik yang tadinya kecil mulai membesar menjadi jerawat. Iya, ya ampuun. Untuk pertama kalinya sejak yang aku bisa ingat, aku jerawatan!

Sebenernya jerawatnya nggak banyak. Cuma tiga biji. Tapi dasar aku anaknya belagu, aku belaga stress gitu dan merasa nggak nyaman sama jerawat aku. Dimulailah kegiatan coba-coba jilid dua. Tergiur sama iklan, aku pakai Face Washnya Biore yang anti acne. Bukannya ilang, jerawatku malah tambah banyak. Soalnya itu FW mengandung scrub dan berhubung waktu itu aku nggak ngerti apa-apa tentang ilmu kecantikan aku pakai setiap hari. Dua kali sehari. Pantes aja jerawatku yang aslinya normal dan cuma tiga biji malah meradang dan beranak pinak. Aku stress.

Trus aku nanya sama temenku yang dulu jerawatan dari sejak SMP sampai SMA dan sekarang kulitnya udah mulus abis. Aku nanya dia pakai produk apa. Dia pun dengan bangga memamerkan FWnya yang dari Acnes. Tanpa pikir panjang apalagi study yang mendalam, aku langsung beli. And you know what? Jerawatku yang tadinya berwarna pink imut berubah jadi ungu kehitaman dan banyak banget semuka. Sampai full. Akhirnya itu FW yang masih banyak banget langsung aku buang ke tempat sampah. Benciii!

Sejak saat itu aku mulai sadar dan kembali ke jalan yang benar. Aku pakai minyak zaitun murni buat ilangin bekas item korban si Acnes dan lumayan sukses. Bekas-bekas jerawatnya ilang. Tapi jerawatnya tetep, numbuuh terus. Jadi dia ilang, ninggalin bekas item, tapi keesokan paginya langsung numbuh lagi. Gitu-gitu terus sampai aku ketemu Medi Klin.

Berhubung kuliah dan kerja juga, aku tetep harus bedakan kan? Sejak saat itulah aku mulai pakai bedak Marck’s lagi (itu tahun 2011) sampai sekarang. Aku pilih bedak Marck’s bukan karena tahu kalau bedak itu cocok buat kulit berjerawat karena mengandung corn starch dan salicylic acid. Aku sotoy aja teringat masa kecil yang bahagia. Seenggaknya menurut kesotoyanku bedak itu aman jadi paling nggak nggak bakal munculin jerawat baru. Aku juga nggak ngeh kalau itu bedak bisa bantu ngeringin jerawat. Selain itu kan harganya murah banget. Kalau waktu itu harganya cuma enam ribuan kalau nggak salah. Jadi sebenernya aku agak-agak meng-under estimate itu bedak. Tapi aku masih pakai aja terus soalnya itu satu-satunya bedak yang aman dan nggak bikin jerawat makin gawat. Pernah pakai bedaknya Oriflame dan ternyata tetep jerawatan. Jadi aku kembali setia pada si Marck’s sampai sekarang

Setelah baca-baca review dari beberapa blog, barulah aku mendapat pencerahan. Ternyata si bedak legendaris ini memang cucok buat muka berminyak dan berjerawat karena kandungannya seperti yang udah aku sebutin tadi. Selain itu ternyata banyak yang bilang kalau jerawat ini banyak direkomendasiin oleh dokter kulit lohh. Wew! Nggak jadi under estimate dah.

Nah, ini pas banget bedak Marck’s aku pas abis. Biasanya aku pakai yang shade crème tapi kemarin nyoba yang rose. Habis ini mau beli yang crème lagi karena lebih cucok menurutku. Aku kan item, kalau pakai yang rose yang pinky-pinky gitu hasilnya kurang sip.

Bedak Marck’s ini punya tiga pilihan rasa, eh, warna. Crème, rose, sama white. Aku jelas nggak kepengen coba yang white karena udah pasti keputihan. Dan kaya yang aku bilang tadi, aku paling cucok pakai yang crème. Itupun masih terlalu terang buat kulit aku yang gelap ala ala Rihanna. Heu heu.
Foto dari toped.
Pas masih ngantor beberapa waktu yang lalu, aku imbangin pemakaiannya dengan foundienya Oriflame yang Very Me. Itu foundie cocok banget sama aku. Nggak bikin jerawatan, melembapkan, sekaligus coveragenya perfect buat nutupin bekas jerawat yang mirip rawa-rawa di permukaan bulan. Pasti banyak yang mau protes jerawatan kok pakai foundation ya kan? Itu karena make up adalah wajib hukumnya di kantor. Kalau nggak pakai make up komplit, pasti dipanggil ke ruang Bu Pincab dan disuruh dandan saat itu juga. Untungnya foundationnya Oriflame ini fine-fine aja. Selain itu juga aku cuma pakai pas kerja. Aku pakai yang warna gelap, sand. Sebenernya ini terlalu gelap buat aku. Harusnya aku pakai yang cocoa. Tapi pas dibedakin pakai Marck’s, malah jadi pas banget hasilnya. Noda jerawat juga tertutup sempurna sampai-sampai aku kaya pakai camera 360 ke mana-mana. Sekarang udah habis tapi aku belum beli lagi soalnya kan sekarang aku nggak ada kegiatan ngantor. Kerjanya cuma depan laptop aja dan jarang ketemu orang buat persentasi. Selain itu aku  juga udah nggak terlalu genit kaya dulu buat jalan-jalan dan ngeceng-ngeceng nyari gebetan baru.

Jadi, setelah ini mau beli bedak Marck’s aja di warung depan. Kenapa belinya di warung? Lebih murah dari pada beli di minimarket. Hahaha.

What I like dari bedak Marck’s:

-        Bantu ngeringin jerawat (serius loh ini)
-        Nggak bikin jerawat muncul lebih banyak kaya bedak-bedak lain yang pernah aku coba
-        Nggak keliatan kaya bedakan banget tapi kulit wajah terlihat fresh
-        Murah dan awet :D
-        Cucok buat bedakan di rumah

What I don’t like:

-        Tutupnya nggak rapet dan amat sangat merepotkan kalau mau dibawa pergi-pergi. Jaman masih ngantor jam istirahat pasti cuci muka karena kalau enggak si jerewi bakal ngamuk-ngamuk di muka, jadi harus bedakan lagi.
Aku siasatin pakai selotip, tapi tetep aja tumpah. Jadinya aku bungkus plastik. Hahaha.
-        Mudah tumpah dan beterbangan.
-        Nggak ada spongenya, jadi harus bawa sendiri. Itu juga bawanya terpisah karena kalau dimasukin ke dalam tutupnya, tutupnya semakin nggak rapet. Jadi agak gawat aja spongenya kotor. Harus rajin-rajin nyuci.
-        Bikin kulit kering. Tapi nggak masalah sih, soalnya kulitku emang dasarnya kering banget. Pakai produk apa aja juga kering makanya aku selalu bawa facial spray (ntar aku review soal ini).
-        Staying powernya bikin elus dada. Harus rajin-rajin touch up.

Dan udah sih, itu aja kayaknya. Kalian-kalian yang ilmu dandannya pasti lebih terpercaya dari pada aku share dong, kalau ada yang kurang-kurang atau dari postinganku ada yang teramat sangat salah sehingga bisa menimbulkan penyesatan publik. :D
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

About Me


Hello!
My name is Isthar Pelle.
I started blogging out of hobbies and I feel so grateful that I am able to help people who read my posts.
If you have anything to say, please feel free to leave comments or contact me through my socials!

Thank you so much!
Xo,
Isthar Pelle

Follow Me

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • youtube

Categories

  • Acne (6)
  • Artikel (14)
  • Beauty Trick (3)
  • DIY (3)
  • Hair (2)
  • Health (4)
  • Review (21)
  • Tips (11)

recent posts

Sponsor

Blog Archive

  • April 2021 (1)
  • Februari 2019 (1)
  • Januari 2019 (1)
  • November 2018 (1)
  • Oktober 2018 (3)
  • April 2018 (2)
  • Februari 2018 (2)
  • Januari 2018 (1)
  • Agustus 2017 (6)
  • Juli 2017 (5)
  • Maret 2017 (1)
  • Januari 2017 (1)
  • Desember 2016 (4)
  • September 2016 (3)
  • Juli 2016 (5)
  • September 2015 (1)

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates