[REVIEW] Marina UV White Hydro Cool Gel Lotion
Buseet, panjang amat yak namanya.
Emang iya gaes. Aku beli body lotion ini di jalan sih waktu itu. Kebetulan body
lotionku udah habis juga. Untuk body lotion, aku emang penggemar berat Marina.
Selain Marina, body lotion yang kadang suka tak pakai buat selingan itu Emeron
Lovely. Dua-duanya punya tekstur yang sama. Kental, lengket, dan berat.
Sebagian orang nggak bakalan suka karena berat dan lengket banget. Bikin sumuk,
katanya. Tapi kulitku kan lebay keringnya, jadi cuma bisa ditangani oleh jenis
body lotion yang kaya gitu. Kalau jenis-jenis yang ringan, mudah menyerap gitu
nggak bakalan mempan. Sialnya, si hydro cool gel lotion ini jenis yang kaya
gitu. Ringan. Bahkan di kemasannya udah ada tulisan non sticky formula yang
harusnya aku udah ngerti kalau bakalan nggak mempan. Tapi tetep dibeli kenapa?
Karena penasaran aja siik.
Oke, langsung mulai yahh, dari pekejing dulu.
Bentuk botolnya sama kaya Marina UV white yang lain. Telolet kaya gitu. Yang aku suka dari kemasan yang ini adalah warnanya. Marina UV white emang punya botol warna putih semua. Yang ngebedain Cuma label-labelnya aja kan? Kalau yang satu ini labelnya itu warna apa si kaya gitu? Hijau tosca, turquoise, apa aqua marine? Aku nggak ngerti nama-nama warna deh pokoknya kaya gitu yah. Yang dipaduin sama putih tuh efeknya jadi segeeeer banget. Cocok sama tema hydro cool. Kaya udah merepresentasikan gitu. Belum dipegang aja udah berasa cool. *efek rambut berkibar
Kandungan
Mengandung biowhitening complex
yang merupakan perpaduan antara vitamin B3, seaweed, sama lime. Aku tau dari
mana? Ada kok tulisan di labelnya. :v Aku sebenernya nggak gitu peduli sama
whitening-whitening. Aku nggak kepengen putih kok. Buatku, kulit itu yang
penting nggak kusem sama nggak busik aja, udah. Jadi biarpun item juga yang
penting bercahaya gitu dweeeh.
Selain itu, ini lotion juga
mengandung uv protection. Tapi kayaknya nggak terlalu banyak juga, nggak nyampe
SPF 15. Tapi mayan lah, dari pada nggak ada pelindungnya sama sekali.
Ingredients lainnya nggak aku tulis
soalnya belibet ngetiknya dan aku juga nggak ngerti. Tapi kalau tak baca-baca
sih, kayaknya nggak ada kandungan minyaknya. Ini menjelaskan kenapa teksturnya
ringan dan kurang nampol kalau buat kulitku.
Klaim
Formula gel dengan tekstur sangat
ringan yang cepat meresap dan tidak lengket, akan memberikan hidrasi dingin
yang melembabkan di kulit.
Which is true. Bener semua
klaimnya. Gelnya ringaaaaan banget dan langsung meresap tanpa banyak kata.
Nggak kaya gebetan yang PDKT mulu tapi nggak nembak-nembak. Teruuus, begitu
dipakai itu rasanya langsung dingin-dingin gitu. Sejuuuuuk banget. Nggak
lengket sama sekali. Over all, buat yang jenis kulitnya nggak kering-kering
banget dan menggemari lotion ringan, lotion yang satu ini recommended banget.
Sementara kulitku? Heuuft, lain
ceritanya. Kulitku kan keringnya lebay. Persis kaya hati jomblo yang gersang
menanti hadirnya kasih sayang gitu deh kak. Makanya biasanya aku suka lotion
yang berat bin lengket. Gel lotion ini emang bener sih, pas dipakai di kulitku
langsung sejuk dan lembab gitu. Dan kelembaban itu bertahan selama… 30 menit
pertama. -_- Habis itu kering lagi dan kalau kegaruk busik banget, ada garis
putihnya yang memalukan. Macam anak nggak pernah handbody-an yang kerjaannya main
layangan doang di lapangan.
Kalau nggak mau busik ya harus
reapply tiap setengah jam sekali. Tapi itu terlalu melelahkan bagiku, dan
plis lah, aku nggak yang selo banget gitu bisa pakai lotion tiap setengah jam.
Untuk itu, aku pakai trik. Pas pakai, lotionnya tak campur sama minyak zaitun.
Pertama keluarin lotion di telapak tangan, trus tetesin pakai minyak zaitun. Gosok
biar nyampur. Aplikasikan. And it works! Lembabnya jadi tahan lebih lama.
Tampilan lotion asli. Belum dapat intervensi dari minyak zaitun. |
Aroma
Baunya enak bangeeeeeeeet. Kalau
bisa dijabarkan, kira-kira wanginya adalah perpaduan antara seger, lembut,
ringan, dan ceria jadi satu. Hahaha. Aku suka banget kalau baunya sih. Udah
kaya pakai parfum, tapi nggak yang lebay gitu wanginya. Aroma segar dan ringan
kaya gini tuh ngingetin aku sama laut. Dan kalian semua tahu aku suka laut.
Trus apa lagi yaa? Udah, kayaknya itu aja. Langsung ke konklusi aja kalau gitu.
Yang aku suka:
- Wanginya enak banget. Berasa seger dan bisa jadi mood booster. Kalau lagi lemes, pakai lotion ini langsung kesetrum seger.
- Sensasi coolnya. Sejuuuk banget di kulit. Sensasi cool ini juga nolong banget kalau pas kulit kebakar matahari gitu. Kulitku kan sensitifnya emang bikin istighfar sambil ngelus dada gitu ya. Kena matahari bentar aja langsung merah-merah gitu gaes. Sekalipun aku udah pakai baju panjaang-panjang dan jaket. Panas rasanya. Dan kalau dibiarin itu lama-lama perih, gaes. Sama persis kaya udah berharap tapi ternyata php. Perih kak, periiih. Nha lotion ini bisa ngebantu banget buat nenangin kulit yang terbakar, ngeredain panasnya, sama mencegah kulit terbakar makin dalam dan mencegah kulit jadi item kusem.
Yang aku kurang suka:
- Terlalu ringan. Ringannya bangeten. Kalau orang lain sih mungkin bakal suka. Tapi di kulitku, nggak nampol sama sekali.
Repurchase?
Kayaknya enggak sih. Meskipun aku
suka wanginya sama sensasi sejuknya, tapi kalau nggak bisa melembabkan, apa
guunanyaaaaa? Walaupuuuun sejuk, seribuuuuu tahun, kalau tak melembabkan, apa
guuuunanya. *bersenandung
Ntar pakai varian lain aja lah yang teksturnya
biasa, nggak gel.
Emm, udah semua kan ya? Kalau udah, aku mau
undur diri dulu dari hadapan pemirsa. Kalau ada yang kelewatan mohon
diingatkan. Komen yah kak yahh.
Makasih banyak udah baca. Sampai jumpa di
review berikutnya.
Love,
Isthar Pelle
0 komentar