[REVIEW] Marina UV White Hydro Cool Gel Lotion

by - Desember 04, 2016



Buseet, panjang amat yak namanya. Emang iya gaes. Aku beli body lotion ini di jalan sih waktu itu. Kebetulan body lotionku udah habis juga. Untuk body lotion, aku emang penggemar berat Marina. Selain Marina, body lotion yang kadang suka tak pakai buat selingan itu Emeron Lovely. Dua-duanya punya tekstur yang sama. Kental, lengket, dan berat. Sebagian orang nggak bakalan suka karena berat dan lengket banget. Bikin sumuk, katanya. Tapi kulitku kan lebay keringnya, jadi cuma bisa ditangani oleh jenis body lotion yang kaya gitu. Kalau jenis-jenis yang ringan, mudah menyerap gitu nggak bakalan mempan. Sialnya, si hydro cool gel lotion ini jenis yang kaya gitu. Ringan. Bahkan di kemasannya udah ada tulisan non sticky formula yang harusnya aku udah ngerti kalau bakalan nggak mempan. Tapi tetep dibeli kenapa? Karena penasaran aja siik. 

Oke, langsung mulai yahh, dari pekejing dulu. 


Bentuk botolnya sama kaya Marina UV white yang lain. Telolet kaya gitu. Yang aku suka dari kemasan yang ini adalah warnanya. Marina UV white emang punya botol warna putih semua. Yang ngebedain Cuma label-labelnya aja kan? Kalau yang satu ini labelnya itu warna apa si kaya gitu? Hijau tosca, turquoise, apa aqua marine? Aku nggak ngerti nama-nama warna deh pokoknya kaya gitu yah. Yang dipaduin sama putih tuh efeknya jadi segeeeer banget. Cocok sama tema hydro cool. Kaya udah merepresentasikan gitu. Belum dipegang aja udah berasa cool. *efek rambut berkibar

Kandungan

Mengandung biowhitening complex yang merupakan perpaduan antara vitamin B3, seaweed, sama lime. Aku tau dari mana? Ada kok tulisan di labelnya. :v Aku sebenernya nggak gitu peduli sama whitening-whitening. Aku nggak kepengen putih kok. Buatku, kulit itu yang penting nggak kusem sama nggak busik aja, udah. Jadi biarpun item juga yang penting bercahaya gitu dweeeh.
Selain itu, ini lotion juga mengandung uv protection. Tapi kayaknya nggak terlalu banyak juga, nggak nyampe SPF 15. Tapi mayan lah, dari pada nggak ada pelindungnya sama sekali.
Ingredients lainnya nggak aku tulis soalnya belibet ngetiknya dan aku juga nggak ngerti. Tapi kalau tak baca-baca sih, kayaknya nggak ada kandungan minyaknya. Ini menjelaskan kenapa teksturnya ringan dan kurang nampol kalau buat kulitku.

Klaim

Formula gel dengan tekstur sangat ringan yang cepat meresap dan tidak lengket, akan memberikan hidrasi dingin yang melembabkan di kulit.
Which is true. Bener semua klaimnya. Gelnya ringaaaaan banget dan langsung meresap tanpa banyak kata. Nggak kaya gebetan yang PDKT mulu tapi nggak nembak-nembak. Teruuus, begitu dipakai itu rasanya langsung dingin-dingin gitu. Sejuuuuuk banget. Nggak lengket sama sekali. Over all, buat yang jenis kulitnya nggak kering-kering banget dan menggemari lotion ringan, lotion yang satu ini recommended banget.
Sementara kulitku? Heuuft, lain ceritanya. Kulitku kan keringnya lebay. Persis kaya hati jomblo yang gersang menanti hadirnya kasih sayang gitu deh kak. Makanya biasanya aku suka lotion yang berat bin lengket. Gel lotion ini emang bener sih, pas dipakai di kulitku langsung sejuk dan lembab gitu. Dan kelembaban itu bertahan selama… 30 menit pertama. -_- Habis itu kering lagi dan kalau kegaruk busik banget, ada garis putihnya yang memalukan. Macam anak nggak pernah handbody-an yang kerjaannya main layangan doang di lapangan.
Kalau nggak mau busik ya harus reapply tiap setengah jam sekali. Tapi itu terlalu melelahkan bagiku, dan plis lah, aku nggak yang selo banget gitu bisa pakai lotion tiap setengah jam. Untuk itu, aku pakai trik. Pas pakai, lotionnya tak campur sama minyak zaitun. Pertama keluarin lotion di telapak tangan, trus tetesin pakai minyak zaitun. Gosok biar nyampur. Aplikasikan. And it works! Lembabnya jadi tahan lebih lama.
Tampilan lotion asli. Belum dapat intervensi dari minyak zaitun.
 
Tampilan lotion setelah si minyak zaitun ikut campur.

Aroma

Baunya enak bangeeeeeeeet. Kalau bisa dijabarkan, kira-kira wanginya adalah perpaduan antara seger, lembut, ringan, dan ceria jadi satu. Hahaha. Aku suka banget kalau baunya sih. Udah kaya pakai parfum, tapi nggak yang lebay gitu wanginya. Aroma segar dan ringan kaya gini tuh ngingetin aku sama laut. Dan kalian semua tahu aku suka laut.
Trus apa lagi yaa? Udah, kayaknya itu aja. Langsung ke konklusi aja kalau gitu.

Yang aku suka:


  • Wanginya enak banget. Berasa seger dan bisa jadi mood booster. Kalau lagi lemes, pakai lotion ini langsung kesetrum seger.

  •  Sensasi coolnya. Sejuuuk banget di kulit. Sensasi cool ini juga nolong banget kalau pas kulit kebakar matahari gitu. Kulitku kan sensitifnya emang bikin istighfar sambil ngelus dada gitu ya. Kena matahari bentar aja langsung merah-merah gitu gaes. Sekalipun aku udah pakai baju panjaang-panjang dan jaket. Panas rasanya. Dan kalau dibiarin itu lama-lama perih, gaes. Sama persis kaya udah berharap tapi ternyata php. Perih kak, periiih. Nha lotion ini bisa ngebantu banget buat nenangin kulit yang terbakar, ngeredain panasnya, sama mencegah kulit terbakar makin dalam dan mencegah kulit jadi item kusem.

Yang aku kurang suka:


  • Terlalu ringan. Ringannya bangeten. Kalau orang lain sih mungkin bakal suka. Tapi di kulitku, nggak nampol sama sekali.

Repurchase?

Kayaknya enggak sih. Meskipun aku suka wanginya sama sensasi sejuknya, tapi kalau nggak bisa melembabkan, apa guunanyaaaaa? Walaupuuuun sejuk, seribuuuuu tahun, kalau tak melembabkan, apa guuuunanya. *bersenandung
Ntar pakai varian lain aja lah yang teksturnya biasa, nggak gel.
Emm, udah semua kan ya? Kalau udah, aku mau undur diri dulu dari hadapan pemirsa. Kalau ada yang kelewatan mohon diingatkan. Komen yah kak yahh.
Makasih banyak udah baca. Sampai jumpa di review berikutnya.

Love,
Isthar Pelle

You May Also Like

0 komentar