Minyak Ampuh: semacam review
Halo pembaca! Kali ini aku mau nulis semacam review dari produk yang
kalau dilihat dari sudut pandang manapun tuh aslinya nggak banget ya. Nggak
percaya?
Nama
Ni ya, kita bahas mulai dari namanya dulu. Minyak Ampuh. Astaga! Nama macam
apa ini? Nggak ada centil-centilnya sama sekali. Apalagi kece. Nggak blas. Aku
aja aslinya nggak sengaja mau ngereview produk yang satu ini. Kalau nggak
gara-gara… nanti kujelasin deh pokoknya.
Oke, nama udah. Dan kita semua sepakat ya, kalau namanya a bit kampungan
dan sama sekali nggak menjual. Bukannya ngatain lho ini. Tapi jujur aja, kesan
yang kudapat emang gitu. Aku punya produk ini udah luamaaa banget. Mungkin udah
hampir setahun lah. Tapi nggak pernah tak bahas-bahas sebelumnya.
Packaging
Sekarang kita bahas packaging. Aslinya ada kardus kotaknya gitu yang
memuat berbagai macam informasi mengenai manfaat dan ingredients. Tapi berhubung
udah lama banget, kardusnya udah aku buang kayaknya. Kayaknya sih, soalnya aku
nggak inget.
Nha, di dalemnya ada wadah plastik gitu. Wadah plastiknya juga sama ya.
Sederhana dan kampungan gimana gitu (ini dari tadi ngatain mulu sih?).
Ada labelnya kertas yang ditempelin. Di situ ada keterangan fungsi dari
minyak ampuh sebagai berikut: penyembuh kena api, penghalus kulit muka,
pembasmi kokoloten, dll. Aku juga nggak ngerti kokoloten itu apa. Oke?
Aslinya kalau di kardusnya lebih komplit lagi penjelasan fungsinya. Aku inget
ada buat menyembuhkan jerawat dan gatal-gatal segala. Pokoknya pada intinya, si
minyak ampuh ini fungsinya buat mengatasi berbagai macam penyakit kulit.
Kok beli? Panuan ya?
Enggaaak. Meskipun minyak ampuh ini fungsinya buat mengobati berbagai
macam penyakit kulit dan terutama gatel-gatel, aku beli sama sekali bukan
karena itu semua. Aku nggak menderita kutu air akut. Tapi gara-garanya temen
aku jualan dan aku nggak tega. Kebiasaan kalau ada temen yang jualan aku beli
bukan karena butuh, tapi karena iba. Harganya dua puluh ribu apa dua puluh lima
ribu, gitu. Nggak inget.
Tekstur
Pertama dibuka bentuknya padat kaya balsem. Mirip kaya tender care gitu
lah. Jadi cara pakainya ya dicolek-colek gitu. Kalau kepanasan baru mencair
jadi kaya minyak beneran. Warnanya merah kaya ager-ager dan aku agak curiga
sama warnanya. Ngejreng banget gitu lohh.
Aroma
Bau melati. Soalnya kalau nggak salah di ingredientsnya emang ada minyak
melati gitu. Aku lupa bahannya apa aja, yang jelas berbagai jenis
minyak-minyakan jadi satu. Aku suka sih baunya. Nggak menyengat dan enak deh
pokoknya. Enak bagi yang suka aroma melati lho ya.
Trus tak pakai buat apa aja?
Meskipun di keterangannya bisa buat menghaluskan kulit muka dan bla bla bla,
minyak ampuh ini nggak pernah tak pakai di muka. Ya aku nggak yakin aja gitu. Habis
penampilannya gitu sih (ketauan suka ngejudge by cover :p). Jadi, minyak ampuh
ini tak pakai di tumit, kulit kaki yang kering, dengkul, sama siku. Soalnya kalau
pakai tender care boros. Tender care kan kecil. Heuheu.
Tapi aku pernah tuh, pas lagi masak (sumpah lo masak?), nggak sengaja
kena minyak panas di dengkul (udah, nggak usah nanya kok bisa dengkul kena
minyak, aku juga nggak yakin kejadiannya gimana). Kan melepuh tu ya. Trus aku
kasih minyak ampuh ini, dan beneran loh, lebih cepet adem dan kering. Cuma sayangnya
masih membekas sih.
Pertanyaan seriusnya: kenapa tiba-tiba ngomongin minyak ini?
Nha, ini dia. Jadi ceritanya ini nggak sengaja banget sumpah, dan aku
nggak pernah punya niat barang secuilpun buat ngebahas minyak ini sebelumnya. Kejadiannya
adalah kemarin, pas aku habis keramas. Biasanya kalau habis keramas aku pakai
minyak zaitun untuk melembabkan rambutku yang kuering banget itu. Tapi kemarin
nggak tau dapet wangsit dari mana, aku iseng banget mengganti minyak zaitun
dengan minyak ampuh ini. Sumpah ya, murni iseng, nggak ada niat apa-apa. Rambutpun
tak biarin kering dengan sendirinya dan tak cuekin.
Tapi tahukah kalian apa yang kemudian terjadi? Beberapa jam kemudian pas
rambutku udah lama kering, trus aku lagi sibuk berpikir sambil membelai rambut
(orang lain mikir ketuk kepala atau dagu, kalau aku belai rambut. Udah, nggak
usah protes), aku terkaget-kaget karena rambut aku lembut bangeeeeeeet. Udah gitu
terasa tebal dan nggak kerasa berminyak. Biasanya kalau pakai minyak zaitun
terasa berminyak. Udah gitu, rambut aku jadi mudah diatur. Kan langka banget
kejadian kaya gitu sama rambutku. Rambutku tu pada dasarnya kering, kusut, dan
susah diatur. Pasti nggembeeel terus. Cuma kalau dipakaiin minyak zaitun jadi
lumayan. Lumayan tok lohh. Lumayan nggak kering. Tapi kusutnya sih tetep.
Nha ini secara mengejutkan minyak ampuh malah keren banget kinerjanya. Sumpah,
aku nganga-nganga di depan cermin sambil belai-belai rambut aku yang
tumben-tumbenan terasa tebal.
Foto rambut tanpa flash. |
Tuh, buktinya. Itu foto rambut aku tanpa sisiran lohh. Sejak habis keramas nggak sisiran sama sekali. Kalian yang kenal aku di kehidupan sehari-hari pasti ngerti banget kan, kalau rambut aku nggak pernah kaya gitu bentukannya. Biasanya selalu kering dan kasar, dan kusut.
Nih, biasanya kaya gini. Padahal udah susah payah sisiran. Beda jauh banget kan? |
Gara-gara kejadian ini, aku langsung nyariin kontaknya temenku buat beli
minyak ampuh lagi. Hahaha.
Yah, sekali lagi aku memetik pelajaran buat not judge anything by its
cover. *shame on me
Oke pemirsa, sekian dulu ya, semacam reviewnya. Tapi ini cuma kejadian
di rambut aku lho ya. Dan pada awalnya aku pakai minyak ini di rambut cuma karena
iseng. Di kemasan produknya juga nggak disinggung sama sekali manfaat buat rambut
atau bisa dipakai buat rambut apa enggak. Jadi yah, jangan anggap ini sebagai
wahyu dari dewi kecantikan. *siapa juga yang nganggep, Pel?
Akhir kata, thank you so much for reading and see you in the next
review!
Love,
Isthar Pelle
1 komentar
Kak minyak ampuh nya pas diaplikasi ke rambut, itu rambutnya dikeringkan dulu atau pas masih basah?
BalasHapus